Semburan Lumpur dari Sumber Bor Distan SBT Hebohkan Warga

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Warga Desa Waisamet, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku dihebohkan dengan adanya semburan lumpur setinggi 5 meter, pada Kamis 19 Mei 2022, sekira pukul 14.00 WIT.

Semburan lumpur berasal dari sumur bor milik Dinas Pertanian (Distan) kabupaten setempat.

Diketahui, sumur bor tersebut dibuat pada Tahun 2021 lalu. Namun, tidak mengeluarkan air. Sumur itu pun tidak dipakai. Lama tidak dipakai, tiba-tiba, sumur tersebut mengeluarkan semburan lumpur. Sumur bor ini, dilaporkan berjarak kurang lebih 1,5 Km arah selatan dari pemukiman warga.

Kepala Desa Waisamet Alfian Rumatumia mengatakan, semburan liar ini sebelumnya terjadi akibat pengeboran sumur tanah dalam untuk pengairan persawan pada lahan pertanian Waisamet.

“Kejadiannya ini sudah pernah keluar gas dan api. Sekarang, Semburan liar itu ditakutkan berbahaya karena sampai malam ini, Semburan tidak mengecil tapi semakin membesar,” kata Alfian Rumatumia kepada rakyatmaluku.fajar.co.id.

Ditakutkan, jika tidak segera ditangani, maka berpotensi membahayakan warga di lokasi sekitar sumur tersebut berada. “Kami minta pihak BPBD untuk mendatangkan ahli untuk meneliti sejauh mana dampak semburan itu apakah membahayakan atau tidak,” harap dia.

Sekadar diketahui, Bula merupakan Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur, yang menjadi salah satu sumber produksi minyak bumi.

Field Manager Citic Seram Energy Limited, A, Baigas menjelaskan, Citic (Seram non Bula) mengeksploitasi minyak di kedalaman lebih dari 600 meter di bawah permukaan tanah, dan mampu memproduksi sedikitnya 2.000 barrel minyak per hari.

Operasional Citic, dimulai Tahun 2006 setelah CITIC mengambil alih 51 % interest KUFPEC (Ind) Ltd sekaligus sebagai Operatorship dari Blok Seram Non Bula. Field production Operation Superintendent Eddy Mujiono menambahkan, lapangan minyak Blok Bula termasuk salah satu ladang minyak tua di Indonesia yang sudah dieksploitasi sejak awal abad ke-20 oleh Belanda.

Saat ini, pengelolaan penambangan minyak di ladang tersebut dilanjutkan oleh Kalrez Petroleum Seram Limited sejak Tahun 1999 dengan produksi saat ini sebesar 270 barrel minyak per hari. (AN)

  • Bagikan