Pelouw: Polda Harus Adil terhadap HH yang Alami Kekerasan Berlapis

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Kekerasan dalam rumah tangga yang dialami Polwan HH yang dilakukan suaminya Briptu VM akhirnya ikut ditanggapi aktifis perempuan Maluku. Lussy Peilouw meminta agar Polda Maluku adil dalam menangani kasus perselingkuhan yang melibatkan salah satu pemimpun jemaat itu. Pasalnya hal itu terjadi karena ada sebabnya.

Menurut Lussy, KDRT yang dialami oleh HH adalah pelanggran hukum yang tidak boleh ditolerir oleh penegak hukum. Apalagi HH sudah pernah membuat laporan.

””Yang menjadi pertanyaan, koq laporan itu tidak ditindakanjuti,” tanya dia kepada Rakyat Maluku tadi malam.
Lussy mengaku P2TP2A pernah menangani kasus kekerasan terhadap Polwan yang dilakukan suaminya dan kemudian dialaporkan ke institusinya tetapi tidak digubris.
Ia menduga tidak digubrisnya laporan itu karena sentimen rekan seangkatan.
Lussy menyarankan agar

Polwan HH harus mencari perlindungan ke lembaga-lembaga layanan perlindungan perempuan yang ada. P2TP2A adalah salah satunya.

”Saya menduga, akibat KDRT dan penelantaran yang dialaminya, Polwan HH ini mencari topangan spiritual ke pendeta SA. Dan itu kemudian dimanfaatkan. Kalau memang demikian, ini sangat-sangat disayangkan.
Kelemaham seorang perempun yang adalah umat atau warga gereja, dimnfaatkan oleh si pimpinan gereja
,” pungkasnya.
Lussy menambahkan, dari perspektif perlindungan korban, Polwan HH adalah korban yang telah mengalami kekerasan berlapis.
Tindak kekerasan yang dialmi antara lain; menjadi korban KDRT dari suaminya VM
, kekerasan fisik dan psikis dari keluarga suami
. pembiaran dan pengabaian oleh institusi kepolisian atas laporan-laporan yang sudah dibuat
dan eksploitasi seksual dari SA.

Karena itu, menurut Peilouw, Polwan HH perlu mendapatkan keadilan
.
”Kalaupun HH sampai menjalin hubungan spesial dengan SA, saya yakin itu terjadi karena kerapuhannya, yang lagi-lagi dieksploitasi oleh SA
,” ulangnya.

Selain Polda harus adil terhadap Polwan HH karena wanita itu mengalami korban berlapis, Lussy Peilow juga meminta agar Pimpinan Gereja di mana SA bernaung juga mesti menindak tegas SA, karena apapun juga, hal yang terjadi, apa yang dilakukan SA tidak boleh ditolerir oleh gereja. (NAM)

  • Bagikan