Wisuda Drive Thru

  • Bagikan

AMBON — Pelayanan drive thru ternyata tidak saja berlaku dalam dunia bisnis seperti di restoran cepat saji atau retail, namun pelayanan cepat ini juga berlaku dalam dunia pendidikan.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia dua tahun terakhir pola pelayanan yang dikenal dengan nama drive thru semakin populer.

Layanan cepat ala drive thru ini juga menjadi fenomena baru di perguruan tinggi. Fenomena itu terlihat saat digelar acara prosesi 1.588 wisudawan/wisudawati dan Dies Natalis Unpatti ke-59, di Kampus Poka, Kamis, (21/4/22).

Jika sebelumnya proses wisuda terlihat orang tua wisudawan/wisudawati berada dalam satu ruang audiotirum maka wisuda kali ini tidak berlaku. Dengan sistem layanan cepat ala drive thru ini tidak perlu lagi ada tatap muka.

“Walau kondisi Covid-19 mulai mereda kita harus tetap hati-hati. Tetap mengikuti anjuran pemerintah dan bijaksana dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Rektor Unpatti Prof.Dr. M.J.Saptenno, SH, M.Hum mengawali sambutannya dalam Rapat Senat Luar Biasa dan Wisuda serta Dies Natalis Unpatti ke-59 itu.

Untuk menaati protokol kesehatan maka yang diizinkan masuk mengikuti wisuda hanya untuk kedua orang tua/wali ditambah sang wisudawan. Selebihnya keluarga yang lain cukup di mobil. Lainnya lagi di tenda. Keluarga ini menyaksikan prosesi akademik tersebut secara virtual.

Pun kendaraan. Mobil-mobil yang ditumpangi wisudawan dan keluarga itu dilarang parkir. Kendaraan-kendaraan tersebut barulah bisa diizinkan masuk ke pintu utama setelah menunggu giliran jadwal bagi sang wisudawan/wisudawati untuk diwisuda.

Setelah menurunkan wisudawan dan orang tuanya di pintu utama auditorium diikuti pengawasan protokol kesehatan saat yang sama barulah para sopir dipersilahkan jalan mengikuti kendaraan lain di depan.

Dengan jalan melingkar kendaraan-kendaraan tadi diarahkan ke pintu sebelah kanan audiotorium. Saat yang sama sudah siap kendaraan wisudawan yang ditumpanginya itu untuk mengangkut penumpangnya persis bersamaan selesainya prosesi wisuda di hadapan rektor dan para guru besar dalam rapat senat terbuka itu.

Adapun orang tua yang hadir cukup berdiri dan menatap dari jarak jauh dari ruangan auditorium nan luas itu untuk menyaksikan anak mereka mengikuti puncak prosesi akademik di panggung utama yang terdiri para guru besar dan anggota senat.

Agar tidak terjadi kerumunan usai diwisuda saat yang sama sang wisudawan/wisudawati bersama orang tua langsung diarahkan ke sayap kanan auditorium untuk menaiki mobilnya yang sudah berada di pintu keluar.

Tidak ada kerumunan dalam jumlah banyak. Pun tidak ada keramaian. Tidak ada orang yang menumpuk.

Meski tetap dalam pengawasan kesehatan, tapi banyak dijumpai para pengunjung ada pula yang tak menaati menggunakan masker. Sesekali dipakai. Sesekali dilepas.

Cepat, tepat, dan tangkas. Itulah fenomena wisuda ala drive thru di Kampus Unpatti, Kamis pekan lalu. Sebuah fenomena baru dalam “tradisi” akademik di tengah perubahan di musim pandemi bernama Covid-19.

Sebagai orang tua yang juga ikut dalam prosesi wisuda anak kami melihat dan menyaksikan cara penanganan yang dilakukan Panitia Wisuda dan Dies Natalis Unpatti ke-59 di bawah tanggung jawab Fakultas Hukum itu sangatlah tertib dan rapi.

Unpatti sebagai lokomotif pendidikan perguruan tinggi negeri di Maluku sejak berdiri tahun 1963 tentu telah melakukan terobosan terbaik.

Tidak saja dalam konteks akademik tapi juga dalam hal-hal diluar aktivitas akademik sebagaimana yang telah diperlihatkan dalam penanganan protokol kesehatan khususnya dalam konteks wisuda ala drive thru itu memiliki nilai tambah.

Di usia ke-59 itu Unpatti tentu telah melakukan banyak hal sebagai bentuk sumbangsih bagi pengembangan sumber daya manusia. Tidak saja bagi daerah ini tapi juga untuk bangsa dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam sambutannya, Ketua Senat Unpatti Prof. Dr. S.E.M. Nirahua, SH, M.Hum mengungkapkan, peran Unpatti itu telah ditunjukkan sejak kampus ini didirikan secara resmi melalui Keppres No.66 tanggal 23 April 1963.

Sebelum resmi ditetapkan menjadi universitas cikal-bakal kampus ini dulunya pada 23 Oktober 1958 berada dalam sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Perguruan Tinggi Maluku Irian Barat.

Saat itu yayasan ini baru memiliki satu fakultas yakni Fakultas Hukum dengan pola ilmu pokok yakni Bina Mulia Kelautan.

Semangat itulah yang menyemangati sehingga pada Dies Natalis ke-59 ini mereka memilih tema: Memuliakan Laut Demi Kesejahteraan Masyarakat.

Rapat Senat Luar Biasa dan Wisuda yang dirangkaikan dengan Dies Natalis ke-59 ini juga menampilkan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dr.Jemmy Pitters, SH, M.Hum dengan topik yang sama yakni: Pembangunan Hukum Pemerintahan di Laut Maluku.

Pembangunan di bidang hukum kelautan saat ini sangat penting, sebab melihat cakupan luas wilayah Maluku dan Indonesia secara keseluruhan yang didominasi oleh lautan menuntut peran Unpatti dalam penanganan di bidang kemaritiman itu perlu mendapat perhatian khusus.

Itulah mengapa perlu ada kepedulian dari semua sektor terkait penanganan masalah kelautan ini. Karena itu, kata Prof Nirahua, siapapun dan dari disiplin ilmu apapun yang melakukan langkah-langkah positif ke arah pengembangan kelautan Unpatti selalu siap mendorong.

Untuk mendorong ke arah itu, menurut Prof. Nirahua, semua pihak utamanya civitas akademika Unpatti yang dikenal dengan motto: Kampus Orang Basudara itu dituntut memiliki komitmen yang kuat.

Untuk mencapai hal itu tak ada cara lain kita harus optimistis untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan kampus yang taat azas.

“Dan sejarah Unpatti telah membuktikan melalui karyanya telah banyak memberikan sumbangan pemikiran strategis dan karya yang besar tidak saja bagi pembangunan bangsa, tapi juga untuk Maluku dan NKRI,” ujar Prof. Nirahua.

Kepada wisudawan/wisudawati ia berpesan agar menyongsong masa depan dengan penuh optimisme. Dari kampus yang dikenal dengan konsep Hotumese yang artinya Berkembang dalam Tantangan, inilah harapan itu dibangun.

“Hidup adalah anugerah. Teruslah belajar dan berjuang menjadi manusia yang berkualitas. Apa yang Anda putuskan hari ini akan menentukan masa depan Anda,” ujarnya.

Di acara wisuda kali ini juga terlihat Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno. Di kesempatan yang sama mantan Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini juga ikut memberikan sambutan.(AHMAD IBRAHIM)

  • Bagikan