Naikan Harga BBM, Kuotanya Jangan Dikurangi

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.COM — AMBON, — Ketua Komisi II DPRD Maluku, Saoda Tuankota/Tethol meminta Pemerintah untuk bersikap bijak atas kebijakannya menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan ini. Menurutnya, jika kenaikan harga itu tidak dibarengi dengan ketersediaan pasokan maka masyarakat akan lebih tambah menderita.

Saoda mengaku, kondisi kelangkaan BBM khususnya pertalite yang terjadi belakangan ini telah menjadi perhatian serius pimpinan DPRD Maluku.

Karena itu, pada beberapa hari kemarin juga telah dilaksanakan rapat pimpinan untuk membahas tidak saja pertalite, tetapi juga stok pasokan Minyak Tanah (Mitan). Mengingat kuota Maluku saat ini telah berkurang dari kuota sebelumnya.
“Ihwal mitan ini, kita akan menyampaikan langsung ke BPH Migas. Sebab, jika tidak diantisipasi atau ditambah pasokannya maka Maluku akan mengalami kelangkaan, paling terburuk dan itu akan terjadi di pertengahan tahun sampai akhir tahun. Hal ini menyusul kebutuhan konsumsi mitan di Maluku terus bertambah,” ujar Saoda, Selasa, 5 April 2022.

Terkait kelangkaan pertalite, kata Saoda, Komisi II telah melayangkan surat ke Pertamina untuk hadir dalam pertemuan yang diagendakan hari ini, Rabu 6 April.
Dalam pertemuan nanti, Komisi akan meminta Pertamina untuk memberikan penjelasannya atas kelangkaan yang terjadi.

Saoda menegaskan, beberapa waktu lalu atas kebijakan pemerintah, konsumsi masyarakat untuk BBM premium atau bensin perlahan dikurangi hingga akhirnya pasokan bensin tersebut disetop dan konsumsi masyarakat dialihlan ke pertalite.
Ia menghawatirkan kebijakan ini juga sengaja diterapkan untuk menghentikan konsumsi Pertalite ke Pertamax.
“Ini juga harus dijelaskan, tegas Saoda.

Selain mengundang Pertamina, Komisi juga mengundang pihak ESDM, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan maupun Dinas Perindag.

“Khusus untuk dinas Perindag penting untuk menghadiri pertemuan agar dapat melakukan estimasi kebutuhan konsumsi BBM di Maluku. Dan Penting bagi Komisi untuk menyampaikan ke Pusat berdasarkan data yang valid,” tutup Saoda.

  • Bagikan