Demokrat Soroti Kenaikan BBM dan Bahan Pokok ”Ini Sangat Membebani Masyarakat”

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.COM — AMBON, — Kenaikan harga petramax yang sebelumnya Rp9000 menjadi Rp12.750 serta kenaikan berbagai kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, berikut dinaikannya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh pemerintah dari 10 persen menjadi 11 persen, mendapat sorotan dari Partai Demokrat Maluku.

Ketua DPD Demokrat Maluku, Elwen Roy Pattiasina kepada media ini, Minggu, 3 April 2022 mengatakan, kenaikan harga-harga ini pastinya akan sangat membebani masyarakat.

”Dulu di masa kepemimpinan Presiden Susilo Mambang Yudhoyono, BBM naik sedikit saja, pasti ada aksi demonstrasi menolak. Herannya saat ini, pertamax naik begitu tinggi, namun tidak ada reaksi. Apakah ini karena kondisi Covid-19 yang belum begitu pulih? Kalau karena itu, bisa saja ada penilaian pemerintah memanfaatkan kondisi ini untuk menaikan harga-harga,” ungkap Elwen.

Memang, tandasnya, pertamax adalah jenis BBM yang menjadi konsumsi kalangan menengah ke atas, namun dalam prakteknya, ada permainan yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait termasuk SPBU yang seakan-akan memaksa agar masyarakat harus membeli pertamax dengan harga tinggi karena alasan stok petralite habis di SPBU.

Belum lagi, lanjut dia, kenaikan ini akan ikut memicu kenaikan harga bahan pokok lain.

”Minyak goreng saja sudah melambung begitu tinggi karena dipengaruhi naiknya harga sawit di pasaran internasional. Belakangan, harga gula ikut naik, harga tahu dan tempe di pasar juga ikut naik,” sebutnya.

Sudah begitu, pungkasnya pula, pemerintah kemudian menambah presentase pungutan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen menjadi 11 persen.

”Ini khan sama saja rakyat tambah dibebani oleh pemerintah. Situasi akan tambah susuah kalau begini,” kesalnya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Maluku ini mengharapkan, di kondisi ini, pemerintah harus melakukan terobosan melalui kebijakan-kebijakan agar masyarakat tidak merasa terbeban.

”Presiden sudah mengumumkan akan memberikan BLT kepada keluarga PKH dan pedangan kaki lima khusunya yang berjualan gorengan sebanyak seratus ribu rupiah per bulan, dihitung dari April, Mei dan Juni. Persoalannya apakah uang segitu cukup bagi rakyat. Nah, perlu ada kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan agar masyarakat tidak susah.” tambahnya.

Elwen Roy Pattiasina juga mengimbau kepada masyarakat di Maluku agar dapat mencermati kondisi kenaikan harga-harga ini dengan bijak dalam menjalani hidup sesehari.

”Kita semua sudah harus bijak dalam menjalani hidup sesehari. Kita tidak tahu kondisi kedepannya seperti apa. Namun saya juga berharap agar ekonomi kita akan segera pulih kembali,” demikian Pattiasina.

  • Bagikan