LMS Buddha Jawab Tantangan Tanpa Guru

  • Bagikan
Kami ingin semua siswa Buddha tetap mendapatkan pendidikan sesuai keyakinannya, walaupun secara langsung tidak bisa dijangkau," ujar Ria di Ambon, Selasa, 5 Agustus 2025.

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Keterbatasan anggaran dan minimnya ketersediaan guru agama Buddha di Provinsi Maluku tak menjadi halangan bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Maluku dalam memastikan hak pendidikan agama bagi siswa-siswi Buddha. Melalui inovasi digital, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Maluku, Ria Anis Purwaningrum, memperkenalkan sistem Learning Management System (LMS) bernama BelajarBuddha.id sebagai solusi atas persoalan tersebut.

“LMS ini menjadi jawaban atas kendala tidak tersedianya guru agama di sejumlah sekolah. Kami ingin semua siswa Buddha tetap mendapatkan pendidikan sesuai keyakinannya, walaupun secara langsung tidak bisa dijangkau,” ujar Ria di Ambon, Selasa, 5 Agustus 2025.

BelajarBuddha.id dikembangkan oleh Jejaring Bina Muda Buddha dan didukung oleh Perkumpulan Guru Agama Buddha Indonesia. Platform ini menyediakan materi ajar lengkap, video pengajaran, hingga sistem penilaian yang bisa diakses secara daring oleh siswa di seluruh Indonesia, termasuk Maluku.

Meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan, Ria menegaskan bahwa program-program prioritas tetap berjalan. Di antaranya adalah program dialog kerukunan umat beragama, penanaman pohon di rumah ibadah, pembinaan keluarga sejahtera, serta pendataan umat Buddha hingga ke wilayah pedalaman seperti Pulau Buru dan Tual.

Tak hanya itu, Ria menyebut bahwa pihaknya juga melakukan penguatan administrasi kependudukan umat Buddha yang belum tercatat secara resmi, serta turun langsung mengajar di sekolah-sekolah yang membuka ruang bagi pelajaran agama Buddha.

Kami juga mengedukasi sekolah-sekolah yang memiliki peserta didik Buddha agar memberi kesempatan bagi kami mengajar langsung. Bila tidak memungkinkan, LMS menjadi jembatan utama, tambahnya.

Dengan kemajuan ini, Kemenag Maluku berharap pendidikan agama Buddha tetap berjalan inklusif dan adaptif, meski dengan segala keterbatasan. LMS Buddha bukan hanya menjawab tantangan, tetapi juga membuka akses belajar yang merata dan berkeadilan bagi semua.(CIK)

  • Bagikan