RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Di balik dinamika kehidupan beragama di tanah Maluku yang kaya akan keberagaman, ada sosok yang selama lebih dari satu dekade menjadi penopang diam-diam bagi umat Hindu. Namanya Sukardi Rianto, Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku. Sejak 27 September 2011 hingga menjelang masa pensiunnya pada 1 September 2025, Sukardi tak hanya bekerja. Ia mengabdi dengan hati, dengan kesunyian, dan dengan cinta.
Tepat 14 tahun terhitung 1 September 2025 nanti, Sukardi memegang jabatan Pembimas Hindu. Dalam rentang waktu itu, ia melewati masa kepemimpinan enam Kepala Kanwil Kemenag Maluku, dari Pak Prof. DR. Moh Attamimi, Mahyudin Latuconsina, Prof Khalik Latuconsina, Fesal Musaad, Jamaludin Bugis , hingga terakhir bersama DR.H.Yamin. Ia bukan hanya saksi perubahan fisik kantor, tapi juga perubahan nasib umat Hindu di pelosok Maluku.
Namun perjalanan panjang Sukardi bukan bermula dari Maluku. Ia menapaki jalan pengabdian sejak tahun 1999, ketika pertama kali diangkat sebagai staf keagamaan Hindu di Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur. Dua belas tahun di sana menjadi masa tempa, sebelum akhirnya ia dipercaya menempati posisi Pembimas Hindu (dan juga Buddha) di Maluku sebuah lompatan besar dari staf biasa langsung ke jabatan struktural.