“Oleh karena itu, terminal penumpang yang memadai adalah kebutuhan,” terang Hambra.
Rencananya, Pelindo akan membangun terminal penumpang baru dalam beberapa tahap secara multi years dengan menyerap total anggaran investasi sebesar kurang lebih Rp25 miliar, di mana pembangunannya mencakup gedung baru seluas 3.200 meter persegi yang mampu menampung hingga 1.800 penumpang secara bersamaan.
“Juga akan dilengkapi fasilitas antara lain ruang tunggu yang nyaman, area check-in, ruang ibu dan anak, serta ke depannya akan ditambah garbarata dan fasilitas pendukung lainnya,” terang Hambra.
Di sisi lain, transformasi Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tidak hanya menyasar sektor penumpang, tetapi juga pada peningkatan layanan bongkar muat peti kemas. Salah satu inisiatif strategis terbaru adalah elektrifikasi dua unit Quay Container Crane (QCC) yang sebelumnya berbasis diesel.
Dengan elektrifikasi ini, operasional QCC kini menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mampu meningkatkan keandalan pelayanan bongkar muat di lapangan. Efisiensi ini turut memperkuat posisi Pelabuhan Ambon sebagai simpul logistik yang adaptif terhadap tuntutan industri dan lingkungan.
Seiring dengan peningkatan layanan, kinerja peti kemas Pelindo Ambon menunjukkan tren positif. Hingga pertengahan 2025, throughput peti kemas tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kelancaran arus logistik regional serta peningkatan produktivitas alat bongkar muat.
Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis, juga menyampaikan bahwa pembangunan Terminal Penumpang Yos Sudarso Ambon merupakan bagian dari roadmap transformasi Pelindo dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa. Pelindo Regional 4 menargetkan agar proses pembangunan ini berjalan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat manfaat.
“Kami berharap, kehadiran terminal baru ini menjadi simbol kemajuan bagi Maluku. Sebuah wajah baru pelabuhan yang tidak hanya melayani perpindahan manusia, tapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi rakyat,” tukas Abdul Azis.
Acara groundbreaking ceremony kemudian dilanjutkan dengan prosesi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Gubernur Maluku, Wakil Direktur Utama Pelindo, serta beberapa unsur Forkopimda Provinsi Maluku dan Kota Ambon lainnya, disaksikan seluruh Manajemen Pelindo serta tamu undangan yang hadir. Momentum ini diharapkan menjadi titik awal perubahan besar dalam wajah pelayanan transportasi laut di Indonesia Timur.
Melalui peletakan batu pertama ini, Pelabuhan Ambon yang selama ini dikenal sebagai simpul logistik utama di Maluku, akan diperkuat dengan fasilitas terminal penumpang modern dan representatif yang memenuhi standar pelayanan nasional.
Acara ini juga dihadiri Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath, Walikota Ambon Bodewin M. Wattimena bersama unsur Forkopimda Maluku dan Kota Ambon.
Sedangkan pihak Pelindo yang hadir antara lain, Executive Director 4 Pelindo Regional 4 Abdul Azis, Direktur SDM PT Pelindo Jasa Maritim, Rachmat Prayogi, Group Head Manajemen Risiko, Tata Kelola, dan Kepatuhan Pelindo, Usman Saroni, Division Head Teknik Pelindo Regional 4, Debby Duakaju, serta General Manager Pelindo Regional 4 Ambon, Zahlan. (RIO)