Muktamar PPP Momentum Lahirkan Solidaritas Baru, PPP Maluku Dukung Kepemimpinan Pemersatu

  • Bagikan
Rovik Akbar Afifudin Sekretaris DPW PPP Provinsi Maluku

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Jelang pelaksanaan Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dijadwalkan berlangsung medio Agustus 2025 di Jakarta atau Bali, suara konsolidatif datang dari timur Indonesia. Sekretaris DPW PPP Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin, menyerukan pentingnya menjadikan Muktamar sebagai titik balik bagi partai berlambang Ka’bah itu untuk bangkit dan bersatu kembali, demi menghadapi tantangan politik nasional, terutama menjelang Pemilu 2029.

Dalam pernyataan resminya kepada media, Rovik menyampaikan harapan besar agar forum tertinggi partai tersebut mampu melahirkan solidaritas baru, bukan justru memperdalam perpecahan yang selama ini menjadi hambatan utama dalam upaya kebangkitan PPP secara nasional.

“Kami di DPW PPP Provinsi Maluku pertama-tama berdoa agar Muktamar nanti berjalan dengan baik dan sukses. Tapi lebih dari itu, kami ingin ini menjadi titik balik. Momentum lahirnya solidaritas baru di tubuh PPP,” tegas Rovik,Rabu 30 Juli 2025.

Menurut Rovik, dinamika menjelang Muktamar memang cukup tinggi. Banyak tokoh partai telah menyatakan kesiapan untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Namun bagi PPP Maluku, yang terpenting bukanlah siapa yang tampil, melainkan siapa yang mampu mempersatukan.

“Kami bertiga dari Maluku sepakat bahwa yang kami inginkan adalah sosok pemimpin yang bisa merangkul semua, melakukan konsolidasi menyeluruh, dan siap total berjuang untuk kebangkitan partai. Target kami jelas: PPP kembali ke Senayan di 2029,” tegasnya.

Rovik menggarisbawahi pentingnya menutup lembar konflik internal yang selama ini menjadi penghambat laju organisasi. Ia menilai, partai harus fokus membangun kekuatan struktural dan mempercepat agenda konsolidasi di seluruh tingkatan, dari pusat hingga daerah.

“Jangan lagi ada konflik berkepanjangan. Kita butuh soliditas. Hasil Muktamar harus mengarah pada penguatan struktural, bukan memperparah keterbelahan,” ujarnya.

Menanggapi wacana terkait mekanisme pemilihan Ketua Umum, Rovik menyatakan bahwa DPW PPP Maluku terbuka terhadap berbagai opsi, termasuk aklamasi. Namun ia menegaskan bahwa keputusan terbaik adalah yang mampu menjaga persatuan dan mempercepat konsolidasi.

“Aklamasi tentu baik jika menjadi kesepakatan semua pihak. Tapi kami sadar, semuanya bergantung pada dinamika forum. Apapun mekanismenya, kami siap mengikuti proses dengan semangat kebersamaan,” tandasnya.

Rovik juga mengingatkan bahwa kader PPP harus kembali memegang teguh nilai-nilai perjuangan partai, termasuk semangat pengabdian, kesederhanaan, dan keberpihakan kepada rakyat. Ia menyebut bahwa tantangan politik ke depan membutuhkan partai yang solid, adaptif, dan memiliki visi kebangsaan yang kuat.

Di tengah arus perubahan politik nasional, PPP diharapkan bisa kembali menjadi kekuatan politik utama umat Islam yang mampu menjembatani aspirasi keumatan dengan dinamika politik modern. Rovik menekankan bahwa Muktamar harus menjadi batu loncatan, bukan hanya untuk memilih pemimpin, tetapi untuk memperbaharui semangat perjuangan partai.

“Yang penting bukan siapa yang memimpin, tapi bagaimana partai ini bisa bangkit. PPP harus lebih kuat, lebih solid, dan bersatu demi masa depan partai dan rakyat Indonesia,” pungkasnya.

Dengan semangat baru yang lahir dari forum Muktamar, PPP diharapkan mampu memperkuat eksistensinya sebagai partai Islam modern yang inklusif, responsif, dan mampu bersaing secara sehat dalam kontestasi politik nasional.(CIK)

  • Bagikan