RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Tim Penyidik Satreskrim Polres Seram Bagian Barat (SBB) telah melakukan pemeriksaan terhadap empat karyawan PT. Spice Islands Maluku (SIM) untuk mengungkap kasus terbakarnya dua unit alat berat jenis excavator milik perusahaan tersebut.
“Yang sudah dimintai keterangan sejauh ini baru empat karyawan PT. SIM. Tidak ada yang tahu pelakunya,” kata Kasi Humas Polres SBB, Ipda Asep Soissa, saat dikonfirmasi media ini via telepon, Senin, 28 Juli 2025.
Ia menjelaskan, meski hasil pemeriksaan belum diketahui siapa pelaku pembakaran, namun diduga kuat hangusnya Excavator Komatsu tipe PC 210 dan Excavator Komatsu tipe PC 200 itu karena sengaja dibakar.
“Kalau dari hasil olah TKP (Tempat Kejadian Perkara), bukan diduga korsleting, tapi diduga sengaja dibakar,” jelas Ipda Asep.
Ia memastikan, proses penyelidikan pembakaran dua unit alat berat jenis excavator milik PT. SIM akan terus dilakukan guna mengungkap pelaku dan motifnya.
“Masih penyelidikan terus ini. Semoga kasus ini bisa terungkap,” pungkasnya.
Diketahui, dua unit alat berat jenis excavator milik PT. SIM dibakar orang tak dikenal (OTK), Jumat, 25 Juli 2025, dini hari. Aksi teror ini terjadi pasca demonstrasi eks karyawan perusahaan di Kantor DPRD Kabupaten SBB.
Peristiwa pembakaran terjadi di area perkebunan pisang abaka, Dusun Mumule, Waitoso, Desa Kawa, Kecamatan Seram Barat, sekitar pukul 03.00 WIT. Insiden pertama kali diketahui oleh sekuriti PT. SIM, Ahmad Bagdap Samal (23), saat kembali ke pos jaga untuk mengambil senter yang tertinggal.
Setibanya di lokasi, Samal melihat dua unit excavator telah terbakar. Ia segera melaporkan kejadian itu ke pos penjagaan induk. Mendapat laporan tersebut, anggota Pos Pengamanan Bripka M. Mussa bersama manajer perusahaan langsung menuju lokasi kejadian.
Personel Brimob yang tiba tak lama kemudian berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, kobaran api sulit dikendalikan hingga dua unit excavator tersebut hangus terbakar. (AAN)
