RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — KEBIJAKAN Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (Pemkab MBD) guna melegalkan dan memproduksi minuman tradisional sopi mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Maluku guna meningkatkan pendapatan masyarakat.
Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath dalam Peresmian Mall Pelayanan Publik di Tiakur, Senin (21/07/2025) Menyebutkan Kabupaten MBD memiliki letak strategi dan dapat menjadi pintu masuk keluar Indonesia ke Timor Leste dan Australia bahkan dapat menjadi pusat perdagangan yang maju.
Ia menjelaskan, dari banyak penelitian yang ada, kasus kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di Maluku sering terjadi karena pelakunya mengonsumsi minuman keras sopi. Ini yang mau ditata karena tidak bisa dihindari, sebab sopi menjadi sumber pendapatan masyarakat selama ini.
Apabila sopi yang dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat dan juga dapat menurunkan angka kriminalitas. Sopi yang dikemas dengan baik dapat diekspor keluar negeri dengan harga tinggi maka sudah pasti masyarakat akan sulit mendapatkannya karena sudah dijual dengan harga mahal dan ide ini dapat diterima semua kalangan terutama tokoh-tokoh Muslim di Maluku, jelasnya.
Ia mengatakan, Pemkab MBD telah memulainya dengan menetapkan sejumlah peraturan pendukung dan kedepannya produk sopi di seluruh Maluku, dapat digiring dan diproduksi di MBD untuk diekspor keluar.
Kita harus mencari tempat jual dengan dolar dan itu ada di MBD, maka semua produsen sopi di Maluku akan digiring ke MBD, jelasnya.
Ia menjelaskan, produk sopi di Maluku secara bertahap dapat dikemas melalui industri, jika NTT punya Sophia, Manado punya Cap Tikus maka Maluku atau MBD punya Kalwedo atau nama sejenisnya.
?Ia menambahkan, hal ini yang menjadi pokok pikiran maka perlu ditata rantai distribusinya melalui agen-agen baik di Seram, Buru, Saparua dan tempat lainnya sehingga agen-agen tersebut dengan ijin yang dimiliki dapat mengumpulkan sopi dari para tukang tipar di daerah-daerah yang ada di Maluku.
Potensi minuman beralkohol sopi yang tersebar di Maluku ketika giring ke MBD maka sangat berpotensi dibangun industri di MBD karena MBD berada di pintu keluar Indonesia, ujarnya.
Ia berharap, dengan potensi besar ini dapat dikembangkan dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekaligus menurunkan angka kriminalitas, akibat masyarakat yang mabuk karena mengonsumsi minuman sopi secara berlebihan. (ADV)