RakyatMaluku.fajar.co.id – SEBANYAK 36 dokter muda lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) yang telah resmi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Dekan FK Unpatti, dr. Farah Christina Noya, siap mengabdi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), khususnya di Provinsi Maluku.
“Kami berharap para dokter muda ini dapat menjaga etika profesi dan mampu menjawab tantangan pelayanan kesehatan di pesisir, dataran tinggi, hingga wilayah perkotaan,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku, Djalaludin Salampessy, di Aula FK Unpatti, Kamis, 24 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Salampessy juga turut memberikan apresiasi kepada sivitas akademika FK Unpatti serta para orang tua dokter muda tersebut.
“Kita bangga karena hari ini anak-anak kita tidak hanya menyelesaikan pendidikan, tetapi juga membawa harapan baru bagi masa depan kesehatan Maluku,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unpatti, Prof. Dominggus Malle, mengatakan, pelantikan ini merupakan bagian dari komitmen FK Unpatti dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan, terutama di wilayah kepulauan yang memiliki tantangan geografis dan sosial tersendiri.
“Lulusan dari FK Unpatti memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap kondisi geografis dan sosial khas daerah kepulauan,” tuturnya.
Dijelaskan, hingga saat ini FK Unpatti telah meluluskan 562 dokter yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Maluku. Ia menyebut lulusan FK Unpatti sebagai “Dokter Pulau” yang memiliki kualitas kompetensi tinggi dan siap ditempatkan di wilayah terpencil.
“Meskipun disebut dokter pulau, kompetensi mereka bahkan melampaui standar dokter umum,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Dekan FK Unpatti, dr. Farah Christina Noya. Menurutnya, kurikulum di FK Unpatti dirancang responsif terhadap konteks lokal, memadukan kesiapan akademik dan sosial.
“Para mahasiswa dipersiapkan untuk memahami realitas masyarakat Maluku, bukan hanya secara keilmuan tetapi juga secara kultural dan sosial,” ujar dr. Farah.
Ia mengungkapkan, banyak dari lulusan yang bukan berasal dari Maluku, namun telah menandatangani MoU untuk tetap mengabdi di wilayah ini.
“Ini adalah wujud nyata dedikasi mereka bagi negeri ini,” ungkap dr. Farah. (MON)