MBD Teriak Keadilan dari Perbatasan

  • Bagikan
Anggota Komisi IV DPRD Maluku, Yan Noach,

Di momentum ulang tahun ke-17 Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Senin 21 Juli 2025, suara keras dari batas negeri kembali menggema. Anggota Komisi IV DPRD Maluku, Yan Noach, menyuarakan jeritan masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), khususnya yang berada tepat di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

“MBD ini remaja. Tapi remaja yang butuh topangan nyata — dukungan pendidikan, kesehatan, dan SDM,” kata Noach, Selasa, 22 Juli 2025.

Menurutnya, keadilan pembangunan di wilayah ini masih timpang dan jauh dari ideal.

Ironisnya, demi mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, warga MBD sering kali harus memilih pergi ke Timor Leste, yang hanya berjarak 17 km, daripada menempuh ratusan kilometer ke Ambon.

“Kalau rumah sakit tidak siap, bagaimana nasib mereka? Mereka juga manusia yang butuh keselamatan. Ini bukan sekadar fasilitas, ini soal keadilan,” tegasnya.

Noach menambahkan, MBD adalah wajah depan Indonesia yang justru kerap merasa ditinggalkan. Kebutuhan infrastruktur dasar, sekolah, dan rumah sakit masih jauh dari kata layak.

“Mau menuju 80 tahun Indonesia merdeka, tapi keadilan belum juga sampai ke sini. Ini harus jadi refleksi bersama,” ujarnya.

Ia mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, provinsi, hingga masyarakat sipil untuk bergandengan tangan, menyatukan langkah demi menghadirkan Indonesia yang adil dan setara hingga ke batas terjauh negeri.(CIK)

  • Bagikan

Exit mobile version