RAYKATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — PT PLN (Persero) terus memperkuat komitmennya dalam menyediakan listrik yang andal, merata, dan berkelanjutan hingga ke pelosok Tanah Air.
Salah satu fokus utama perusahaan adalah memastikan keandalan pasokan energi di kawasan timur Indonesia yang memiliki karakteristik geografis menantang dan sistem kelistrikan tersebar (isolated system).
Dalam rangka penguatan sistem dan dukungan terhadap pelayanan di lapangan, PLN melakukan kunjungan kerja ke pembangkit terapung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 di Desa Waai, Maluku Tengah, pada Jumat (18/7/2025). Kegiatan ini dipimpin oleh Dewan Komisaris PLN yang terdiri dari Ali Masykur Musa, Mutanto Juwono, Yazid Fanani, serta Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo, dan jajaran.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula, yang mendampingi langsung kunjungan tersebut, menegaskan bahwa sistem kelistrikan di wilayah timur terus diperkuat baik dari sisi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi.
“Kami terus berupaya meningkatkan performa dari hulu ke hilir dan mengoptimalkan pasokan ke wilayah-wilayah yang rentan. Dukungan langsung dari Dewan Komisaris dan Direksi menjadi dorongan besar bagi kami untuk menghadirkan layanan kelistrikan yang andal dan berkeadilan,” ujar Awat, 20 Juli 2025.
Dalam pemaparannya, Awat menjelaskan, PLN UIW MMU saat ini mengelola lebih dari 861.000 pelanggan di dua provinsi, dengan infrastruktur meliputi 9.300 kilometer sirkuit (kms) jaringan tegangan menengah (JTM), 6.197 gardu distribusi, dan daya mampu netto sebesar 512,28 MW.
“Kami juga terus mendorong pemerataan akses energi. Saat ini masih ada 136 desa belum berlistrik di Maluku, dan 76 desa di Maluku Utara. Kami menargetkan seluruh desa ini bisa teraliri listrik secara bertahap,” tambah Awat.
Roadmap elektrifikasi desa mencakup pembangunan 956,34 kms jaringan JTM, 83,23 kms jaringan JTR, 6.400 kVA gardu distribusi baru, serta pengembangan energi baru terbarukan berupa PLTS komunal di 123 lokasi dengan total kapasitas 52.743 kWp, dan PLTS individual melalui program SuperSUN.
Setelah meninjau operasional BMPP Nusantara 1, rombongan melanjutkan kunjungan ke Unit Pelaksana Penyaluran dan Pengatur Beban (UP3B) Maluku untuk memantau langsung kondisi sistem kelistrikan dari control room, sekaligus mendalami strategi penguatan sistem kelistrikan eksisting.
Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Rizal Calvary Marimbo menekankan, kunjungan ini merupakan bagian dari langkah strategis PLN untuk memastikan seluruh infrastruktur kelistrikan di kawasan timur mampu menjawab kebutuhan saat ini dan masa depan.
“Kehadiran kami di sini untuk melihat langsung kondisi infrastruktur kelistrikan di Maluku, sekaligus memastikan kesiapan sistem dalam melayani masyarakat secara berkelanjutan. Kawasan timur Indonesia adalah bagian penting dari peta ketahanan energi nasional, dan tidak boleh tertinggal dalam hal keandalan maupun akses energi,” ujar Rizal.
Ia menambahkan, fokus PLN tidak semata mengejar rasio elektrifikasi dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas pelayanan, efisiensi pembangkitan, serta kontinuitas pasokan.
“Kami ingin memastikan bahwa sistem pembangkitan berjalan optimal dan diperkuat. Keandalan bukan hanya soal kapasitas, tetapi juga kesiapan infrastruktur dalam menjawab pertumbuhan permintaan dan menjaga mutu layanan,” pungkas Rizal.
Kunjungan ini menjadi salah satu bentuk nyata keterlibatan manajemen puncak PLN dalam
mendukung percepatan pembangunan infrastruktur energi di wilayah timur, sekaligus memastikan realisasi program transisi energi berjalan merata dan inklusif di seluruh Indonesia. (CIK)