Warga Ambon Menjerit Harga Beras Naik Tajam.

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Harga beras di Kota Ambon melonjak tajam dalam beberapa bulan terakhir, memicu keresahan di kalangan warga. Kenaikan terjadi bukan hanya pada beras premium, tetapi juga beras Bulog yang selama ini menjadi andalan masyarakat berpenghasilan rendah.

Aisya (37), salah satu warga yang ditemui di Pasar Mardika, Senin, 14 Juli 2025, mengaku tertekan dengan kenaikan harga beras yang dinilainya tidak wajar.

“Kita resah dengan kenaikan harga beras ini. Sudah seperti mencekik masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap, pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengendalikan lonjakan harga beras tersebut.

“Saya berharap pemerintah turun dan tinjau kenaikan harga beras yang naik cukup tinggi,” harapnya.

Hal serupa disampaikan Arman (45), salah satu pedagang beras di pasar tersebut. Menurutnya, harga beras premium kini naik sekitar Rp20 ribu per karung ukuran 25 kg, dari sebelumnya Rp360 ribu menjadi Rp380 ribu. Sementara beras Bulog mengalami lonjakan lebih tajam, naik Rp50 ribu per karung ukuran 50 kg, dari Rp720 ribu menjadi Rp770 ribu.

“Harga eceran beras Bulog saat ini mencapai Rp16 ribu per kilogram, sedangkan beras premium berkisar Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram,” keluh Arman.

Arman juga mengeluh soal turunnya pembeli beras premium dan bulog akibat kenaikan harga tersebut, serta terbatasnya stok beras di pasaran. Sehingga, diharapakan kepada pemerintah agar dapat menyelesaikan persoalan tersebut.

“Penjualan menurun drastis. Sekarang pembeli hanya beli satu atau dua kilo saja karena harga eceran beras Bulog saat ini mencapai Rp16 ribu per kilogram, sedangkan beras premium berkisar Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram,” keluh Arman.

“Saya berharap kepeda pemerintah bisa melihat kita pedagang kecil. Banyak pembeli yang juga mengeluh soal masalah ini,” sambungnya.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, Josias Pieter Loppies, membenarkan adanya kenaikan harga beras di pasaran.

“Untuk beras premium, harga saat ini berkisar antara Rp16.500 hingga Rp17.000 per kilogram,” jelasnya.

Loppies menyebut, kenaikan ini dipicu keterlambatan distribusi beras SPHP oleh Bulog ke pasaran. Beras jenis ini biasa dijual seharga Rp13.500 per kilogram dan berfungsi menstabilkan harga pasar.

“Direncanakan minggu depan Bulog akan mulai menyalurkan beras SPHP,” ujarnya.

Pemerintah Kota Ambon, lanjut Loppies, terus memantau perkembangan harga kebutuhan pokok dan akan melakukan intervensi pasar bila diperlukan.

“Kami akan gelar operasi pasar murah sebagai langkah menekan harga kebutuhan pokok,” tandasnya. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version