Cuaca Ekstrem, BPBD Ambon Catat 603 Bencana

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat 603 kejadian bencana akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang melanda lima kecamatan sepanjang 21 Juni – 2 Juli 2025.

Plt. Kepala BPBD Kota Ambon Frits Tatipikalawan, mengatakan, hujan lebat disertai angin kencang memicu longsor, banjir, dan kerusakan infrastruktur yang menewaskan tiga orang, melukai dua warga, serta memaksa puluhan lainnya mengungsi.

“Kejadian ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang mencapai puncaknya pada bulan Juni dan Juli 2025,” kata Frits, di Ambon, Senin, 7 Juli 2025.

Ia merinci, Kecamatan Sirimau menjadi wilayah terdampak terparah dengan 418 kejadian. Terdiri dari 382 rumah rusak, 81 rumah terendam banjir, satu warga bernama Frederika Leinussa meninggal dunia, dua warga lain terluka, dan 39 orang mengungsi.

Di Kecamatan Nusaniwe, lanjut Frits, BPBD mencatat 71 kejadian, di antaranya kerusakan 97 rumah dan robohnya satu talud, dan satu korban jiwa, Erwin Romer Johan Nussy, dilaporkan meninggal.

Kemudian di Kecamatan Baguala mengalami 36 kejadian yang terdiri dari 28 rumah rusak dan empat talud sungai patah.

Sedangkan Kecamatan Leitimur Selatan tercatat 70 kejadian, yakni merusak 92 rumah, sembilan ruas jalan rusak berat, dan satu warga bernama Timothy Waas meninggal.

Adapun Kecamatan Teluk Ambon meski hanya tercatat 10 kejadian bencana, namun sebanyak 103 rumah terendam banjir dan dua talud penahan sungai rusak.

“Secara keseluruhan, BPBD kencatata 404 rumah rusak ringan, 100 rumah rusak sedang, dan 77 rumah rusak berat. Infrastruktur terdampak meliputi 10 talud penahan tanah, delapan talud sungai, 10 ruas jalan rusak berat, serta satu jalan setapak terputus,” paparnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon telah menetapkan status tanggap darurat dan mengaktifkan Pos Komando Tanggap Darurat di Balai Kota Ambon serta Kantor BPBD di Negeri Halong.

Selain itu, lanjut Frits, BPBD juga menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk meninjau lokasi terdampak, menyalurkan logistik, serta melakukan evakuasi korban tanah longsor.

“BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran, Basarnas, Dinas PUPR, dan Dinas Sosial, untuk pembersihan material longsoran, evakuasi, dan distribusi bantuan pangan kepada warga terdampak,” jelasnya.

Ia mengimbau seluruh warga khususnya di Kota Ambon untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga akhir Juli 2025.

“Kami terus memantau peringatan dini BMKG dan mengimbau warga tetap waspada hingga akhir Juli. Menjaga kebersihan lingkungan penting agar risiko bencana dapat diminimalkan,” pungkasnya. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version