Perahu Terbalik di Perairan Malra
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, —Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dilaporkan tewas setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di perairan Pulau Wahru, Kecamatan Hoat Sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara, Minggu (30/6). Insiden ini terjadi saat rombongan mahasiswa hendak kembali dari mengambil material pasir di pulau tersebut.
Korban tewas diketahui bernama Septian Eka Rahmadi (22) mahasiswa Teknik Informasi UGM dan Bagus Adi Prayogo (22), mahasiswa Fakultas Kehutanan. Korban Bagus baru ditemukan tadi malam setelah sempat dikabarkan hilang.
Keduanya merupakan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM yang sedang bertugas di Ohoi Debut.
Lima mahasiswa lainnya berhasil selamat, yakni Ridwan Rahadian Wijaya (21), Muhamad Arva Sagraha (21), Afifudin Baliya (21), Daeren Sakti Hermanu (21), dan Pratista Halimawan (22). Pengemudi perahu, Michael Letsoin (28), juga selamat dari insiden tersebut.
Para korban yang berhasil diselamatkan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Karel Sadsuitubun Langgur untuk mendapatkan penanganan medis.
Informasi dihimpun menyebutkan, tujuh mahasiswa UGM tersebut berangkat ke Pulau Wahru untuk mengambil pasir sebagai bagian dari kegiatan KKN mereka. Namun saat perjalanan kembali ke Ohoi Debut, perahu jenis longboat yang mereka tumpangi diduga mengalami gangguan hingga terbalik.
Salah satu mahasiswa UGM lainnya, Arya Gesa, yang berada di Ohoi Debut saat kejadian, menerima pesan dari Daeren bahwa perahu mereka mengalami kecelakaan. Arya kemudian meminta warga sekitar untuk segera menghubungi pihak berwenang guna melakukan evakuasi.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa longboat yang mengangkut para mahasiswa terbalik di koordinat 5°44’31.45″ LS, 132°40’8.34″ BT.
“Tim SAR gabungan langsung dikerahkan ke lokasi kejadian setelah menerima laporan. Dari informasi awal yang kami terima, tujuh orang berada dalam perahu tersebut. Lima orang selamat, satu meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian,” jelas Arafah kepada media ini.
Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma, saat dikonfirmasi, menyatakan masih mengecek kebenaran informasi tersebut. “Beta cek kebenarannya dolo,” singkatnya melalui pesan WhatsApp.
(AAN)