Pakai Nada Sinis, Petugas Puskesmas Rijali Batumerah Tolak Layani Pasien Tanpa Kartu Berobat

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — Ambon — Seorang pasien mengaku mendapat perlakuan kurang manusiawi dari petugas Puskesmas Rijali, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pasien yang tidak memiliki kartu berobat mengaku ditolak dengan nada sinis oleh salah satu oknum petugas puskesmas tersebut saat hendak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 18 Juni 2025, dan puncaknya pada Rabu, 25 Juni 2025. Awalnya, pasien yang identitasnya diminta dirahasiakan itu datang dalam kondisi sakit dan hujan deras.

Setibanya di Puskesmas, ia diarahkan oleh petugas untuk mendaftar melalui aplikasi Mobile JKN dan diminta mengunduh aplikasi tersebut di tempat.

Pasien kemudian menjelaskan bahwa ia tidak memiliki paket data internet untuk mengakses aplikasi. Namun petugas tetap bersikeras agar pasien membeli kuota agar bisa mendaftar.

“Padahal saya dalam kondisi sakit dan hujan deras. Tapi mereka tetap paksa saya beli kuota. Harusnya ada alternatif lain,” keluh pasien kepada media ini.

Karena tidak mendapatkan solusi dan merasa dipersulit, pasien akhirnya memilih pulang tanpa mendapatkan layanan medis.

Pasien kembali mendatangi Puskesmas Rijali pada Rabu, 25 Juni 2025, untuk kembali mencoba berobat. Namun, ia kembali mengalami kendala.

Kali ini, pasien diminta menunjukkan kartu berobat berwarna hijau sebagai syarat untuk diperiksa oleh petugas medis.

Ketika menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki kartu tersebut, petugas kemudian menanyakan apakah pasien pernah berobat sebelumnya.

Setelah dijawab pernah, petugas meminta KTP pasien dan membawanya ke bagian belakang ruangan sambil mengatakan bahwa pasien seharusnya sudah memiliki kartu berobat.

Tak lama kemudian, seorang petugas lain menyampaikan pernyataan bernada sinis di hadapan pasien.

“Jangan dibiasakan datang ngaku-ngaku sudah pernah periksa tapi tidak punya kartu berobat. Suruh cari sampai dapat. Kalau tidak ada, ya tidak usah periksa,” ujar petugas tersebut seperti ditirukan pasien.

Menurut pasien, kejadian serupa juga dialami seorang ibu yang datang membawa anaknya berobat ke Puskesmas saat itu. Ibu tersebut mengaku kartu berobat anaknya hilang dan memohon agar tetap dilayani.

Namun, petugas malah menanggapinya dengan nada tinggi, bahkan terkesan memarahi ibu tersebut.

“Petugas itu seperti orang tidak berpendidikan,” ujar pasien.

Setelah sempat bersitegang, pasien akhirnya diminta membuat kartu berobat baru dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Pasien berharap Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Kesehatan dapat mengevaluasi sikap dan kinerja petugas di Puskesmas Rijali.

“Pelayanan kesehatan seharusnya dilakukan dengan ramah, apalagi kepada pasien yang sedang sakit. Bukan malah disambut dengan nada tinggi dan dipersulit,” tegasnya.

Pihak Puskemas Rijali yang dikonfirmasi media ini via telepon di nomor handphone 0813-4484-****, tidak merespon. Padahal, sambungan telepon aktif, namun ditolak.

  • Bagikan