Polres Malteng Bakal Hentikan Kasus Aborsi Aleg Hanura

  • Bagikan

RAKYATMAUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, —Polres Maluku Tengah (Malteng) berencana menghentikan penyelidikan kasus dugaan aborsi yang melibatkan anggota DPRD Malteng dari Partai Hanura, Wiliam Richard Lomo. Alasannya, lokasi kejadian perkara berada di wilayah hukum Polresta Ambon.

“Rencananya saya mau hentikan (kasusnya), karena locusnya masuk wilayah Polresta Ambon,” kata Kasat Reskrim Polres Malteng, AKP Rendie Reinaldy, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Rabu, 18 Juni 2025.

Menurutnya, lantaran dugaan tindak pidana tersebut terjadi di wilayah hukum Polresta Ambon, maka pelapor (LSM Pukat Seram) akan diarahkan untuk menyampaikan laporan baru ke Polresta Ambon atau Polda Maluku.

“Saya mau arahkan pelapor ke Polresta atau Polda untuk proses lebih lanjut,” jelasnya.

Menanggapi hal itu, Ketua LSM Pukat Seram, Fahri Asyatri, mengaku kecewa. Ia menyebut, jika alasan locus kejadian menjadi penghambat penanganan, seharusnya disampaikan sejak awal laporan dibuat.

“Sudah lima bulan berjalan, banyak saksi sudah diperiksa, baru sekarang disebut locusnya bukan di Malteng. Saya merasa ditipu,” kesal Fahri.

Ia juga mempertanyakan profesionalisme penyidik. Menurutnya, ketidakjelasan penanganan oleh Kasat Reskrim bisa menjadi alasan untuk melaporkannya ke Bidang Propam Polda Maluku.

“Kalau memang locusnya di Malteng dan tidak diproses, kami akan laporkan Kasat Reskrim ke Propam karena dianggap tidak profesional,” tegas Fahri.

Fahri menambahkan, perkembangan kasus justru lebih signifikan di internal Partai Hanura. Ia telah dimintai keterangan sebagai saksi dalam sidang etik di Mahkamah Partai, yang disebut akan segera memasuki tahap putusan.

Untuk diketahui, anggota DPRD Malteng dari Partai Hanura berinisial WRL, dilaporkan oleh
LSM Pukat Seram ke Polres Malteng atas dugaan menyuruh kekasihnya aborsi, pada Senin, 10 Februari 2025.

Bukan hanya WRL, kekasihnya berinisial CVN, juga ikut dilaporkan. Wanita tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di salah satu rumah sakit pemerintah di Kabupaten Maluku Tengah. (AAN)

  • Bagikan