RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Hujan disertai angin kencang menyebabkan sejumlah titik di Kota Ambon menyabkan banjir, longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ambon, mencatat sebanyak 30 titik bencana yang terjadi pada empat kecamatan yakni Teluk Ambon, Baguala, dan Leitimur Selatan. Titik terbanyak bencana berada Kecamatan Sirimau yakni 24 titik.
“Berdasarkan data kita cuaca ekstrem pada Minggu 8 Juni, di Sirimau 24 titik longsor, Baguala 1, Teluk Ambon 1, Leitimur Selatan 1 dan bencana cuaca ekstrem ada 5,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, kepada koran ini, Senin 9 Juni 2025.
Longsor juga terjadi di Karang Panjang (tiga titik), Soya (dua titik), Batumerah (dua titik), dan Batu Gajah (satu titik). Dua kejadian cuaca ekstrem juga dilaporkan.
Empat kecamatan lain juga terdampak. Di Kecamatan Nusaniwe, pohon tumbang dilaporkan di dua lokasi: Amahusu dan depan RS Latumeten, Mangga Dua. Kecamatan Teluk Ambon mencatat satu titik longsor dan satu kejadian cuaca ekstrem. Sementara di Baguala dan Leitimur Selatan masing-masing satu titik longsor.
Menurutnya, beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan, sehingga pihaknya masih terus mendata.
Selain itu, Bencana tanah longsor juga melanda kawasan Lorong Tobo RT 002 RW 019, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Peristiwa itu yang mengakibatkan satu unit rumah rusak berat dan seorang warga nyaris menjadi korban.
Korban, Kamaruddin Keliting (39), tertimpa material longsor, namun korban diselamatkan oleh keluarganya.
Kemudian Marlon, warga RT 004/RW 05 Batu Meja, terkena pohon tumbang. Keduanya tengah menjalani perawatan medis.
“Korban selamat dan berada di rumah,” ucapnya.
Kemudian hujan dengan curah tinggi mengakibatkan banjir terjadi di ruas-ruas jalan utama, seperti AY Patty, Sam Ratulangi, Said Perintah, dan ruas jalan lainnya. Banjir juga terjadi di permukiman warga.
Rata-rata kondisi air sungai mencapai satu meter lebih dari permukiman warga. Air sungai meluap melalui jalur-jalur penggunaan air.
Dia mengakui, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD meninjau lokasi mengidentifikasi kejadian dan merencanakan pemberi bantuan peralatan sekop gerobak dan karung serta terpal.
“Kita telah mengaktifkan tanggap darurat dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak,” ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim hujan seperti saat ini. Segera laporkan jika melihat tanda-tanda tanah longsor di sekitar lingkungan agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” pungkasnya. (MON)