Menteri Agama RI Serahkan SK UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A secara resmi menyerahkan dokumen Peraturan Presiden RI mengenai Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) kepada sebelas pimpinan PTKN, termasuk Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon. Penyerahan ini berlangsung di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, pada Senin, 26 Mei 2025.

Penyerahan ini, sekaligus menjadi kabar gembira kepada civitas dan masyarakat Maluku tentang proses panjang transformasi IAIN Ambon menjadi Universitas Islam Negeri Abdul Muthalib Sangadji Ambon (UIN AMSA).

Proses penyerahan diawali dengan pengarahan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, dan Menteri Agama RI kepada sebelas pimpinan PTKN.

Juri Ardiantoro dalam arahannya menyampaikan pesan Presiden RI, Prabowo Subianto, bahwa, peralihan status baik dari STAIN ke IAIN maupun dari IAIN ke UIN dapat meningkatkan kualitas pada semua aspek. Mulai dari pelayanan akademik, pelayanan administrasi, maupun pelayanan dosen kepada mahasiswa. Kampus PTKN harus berdiri selaras dalam basis mutu bersama perguruan tinggi umum. Tidak boleh menjadi kampus dengan istilah kelas dua.

Menag RI, Nasaruddin Umar, mengharapkan agar kenaikan status selaras dengan mutu dosen, mahasiswa dan iklim akademik. Mulai dari perubahan manajemen pelayanan pegawai, peningkatan kualitas pengajaran dosen serta pelayanan umum kepada masyarakat.

Menag berharap, seluruh UIN dapat mengintegrasikan ilmu-ilmu ke-Islam-an dengan ilmu pengetahuan umum. Sehingga menjadi distingsi antara PTKN dengan perguruan tinggi umum lainnya.

Baik Menag maupun WamenSesneg sama-sama menyampaikan penghargaan dan selamat kepada sebelas PTKN yang resmi beralih bentuk dari sebelumnya.

Sementara Dr. Abidin Wakano, M.Ag mengungkapkan, kenaikan status dari IAIN Ambon menjadi UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon, yang tertuang dalam Perpres Nomor : 60 Tahun 2025, merupakan anugerah sekaligus tantangan.

“UIN harus meningkatkan mutu akademik dan mengembangkan tri dharma perguruan tinggi. Salah satu tantangan kita, memasuki era BLU dengan lebih kreatif dan mandiri.”

UIN diharapkan menjadi kampus yang cerdas, berbudi, dan berdampak. “Kampus harus mengintegrasikan keislaman dengan ilmu pengetahuan lain.
Kampus harus kompetitif dan membawa nilai-nilai cinta kepada sesama, bangsa, negara, dan lingkungan,” pesan Rektor. (WHL/ADV)

  • Bagikan