RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengeluarkan ultimatum tegas bakal menertibakan para pedagang kaki lima (PKL) yang masih nekat berjualan di trotoar depan gedung baru Pasar Mardika, mulai Senin pekan depan guna menjaga keindahan kota.
Untuk memastikan penataan berjalan efektif, Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, memerintahkan Penjabat Sekretaris Kota (Sekkot) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengambil langkah konkret.
“Karena itu, saya minta kepada Pak Sekkot dan seluruh OPD, mulai hari Senin semua harus masuk. Tidak boleh lagi ada yang berjualan di depan. Ini demi kebaikan kota, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegas Walikota, di Balai Kota Ambon, Jumat, 23 Mei 2025.
Menurut Walikota, upaya penataan Pasar Mardika merupakan komitmen serius Pemkot demi menciptakan kawasan perdagangan yang tertib dan nyaman. Ia menyebutkan, pedagang telah diberikan ruang di gedung baru, sehingga tak ada alasan untuk tetap berjualan di luar area yang telah ditetapkan.
“Kondisi hari ini sebenarnya sudah cukup baik. Pedagang telah rela direlokasi, dan harapan kita semua adalah agar setelah penggusuran, mereka masuk ke gedung baru,” ujar Wattimena
Walikota mengatakan, koordinasi terus dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk menentukan langkah-langkah lanjutan, termasuk terkait lokasi pembongkaran dan jumlah pedagang yang terdampak.
“Tanggung jawab kita adalah menertibkan pedagang di badan jalan dan trotoar, lalu memasukkan mereka ke dalam gedung pasar yang sudah disiapkan,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesepakatan bersama agar seluruh pedagang mematuhi aturan. Menurutnya, jika sebagian masih berjualan di luar, maka akan memicu rasa ketidakadilan bagi pedagang yang sudah tertib.
“Yang terjadi sekarang ini, makin banyak yang berjualan di halaman pasar. Kalau seperti ini terus, bagaimana kita bisa menata Kota Ambon? Semua harus masuk ke dalam, sesuai kesepakatan dalam rapat-rapat sebelumnya. Jangan sampai pedagang yang sudah tertib merasa dirugikan dan ikut keluar lagi,” tegasnya. (MON)