Gubernur Minta Bank Maluku Tingkatkan Laba

  • Bagikan

Capaian Kinerja Triwulan I 2025 Positif

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Laporan capaian kinerja positif PT. Bank Maluku – Maluku Utara pada triwulan I tahun 2025 mendapat apresiasi dari Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa. Sebagai Pemegang Saham Pengendali, Gubernur meminta manajemen bank untuk tidak berpuas diri dan terus meningkatkan laba.

“Soal laba yang dilaporkan oleh dirut, saya minta untuk ditingkatkan lagi, sebab dengan meningkatkan laba, diharapkan produktifitas atau produksi Bank Maluku – Maluku Utara akan jauh lebih baik,” tegas Gubernur saat memberikan arahan dalam Forum Rapat Kerja PT. Bank Maluku – Maluku Utara Tahun 2025, di Ruang Rapat Lantai 4 Kantor Pusat Bank Maluku – Maluku Utara, Jumat, 23 Mei 2025.

Gubernur juga meminta kepada Bank Maluku – Maluku Utara untuk meningkatkan performance atau kinerja Bank, mengacu dari Triwulan I dengan performancenya yang positif. Ia memperhatikan lebih khusus untuk penghimpunan dana, di mana harus dilakukan lebih agresif, serta untuk penyaluran kredit harus selektif dan dipastikan tersalur secara maksimal dengan pengelolaan yang hati-hati.

“Saya minta agar penghimpunan dana dilakukan lebih agresif, sementara penyaluran kredit harus selektif dan dikelola dengan kehati-hatian tinggi,” pintanya.

Gubernur juga mengingatkan bahwa saat ini kondisi perekonomian global, termasuk Maluku, sedang menghadapi tantangan berat akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Konflik tarif tinggi antara dua negara besar itu turut berdampak pada ekspor produk kelautan Maluku ke Amerika.

“Perang dagang ini membuat produk kemaritiman kita yang diekspor ke Amerika mengalami hambatan. Kita berharap lobi diplomatik yang dilakukan pemerintah pusat bisa menghasilkan perlakuan khusus bagi Indonesia,” ungkapnya.

Di tengah kondisi tersebut, Gubernur menekankan pentingnya tata kelola bank yang baik. Menurutnya, Maluku memiliki peluang pasar, sumber daya manusia yang memadai, dan regulasi yang mendukung. Namun, jika tata kelola buruk, semua potensi tersebut tidak akan berbuah hasil optimal.

“Tata kelola yang baik adalah prioritas. Kalau salah urus, jangan berharap dapat hasil yang baik,” tandasnya.

Ia juga menggarisbawahi pentingnya membangun kesadaran kolektif dan sinergi antarpihak dalam tubuh Bank Maluku – Maluku Utara. Ia mengingatkan agar tidak ada ego sektoral dalam manajemen.

“Saya minta harus ada rasa kebersamaan, saling menopang, saling membutuhkan. Jangan ada yang jalan sendiri-sendiri. Dan saya harap agar Bank Maluku – Maluku Utara menerapkan mekanisme yang sistemik untuk memastikan agar tidak terjadi masalah, dan betul-betul patuh terhadap setiap Peraturan Perbankan yang berlaku,” ujarnya.

Gubernur juga meminta Bank Maluku Maluku Utara memperhatikan potensi moral hazard dalam pengelolaan internal. Ia menegaskan bahwa loyalitas terhadap pimpinan dan militansi dalam menjaga citra bank menjadi kunci membangun reputasi lembaga keuangan tersebut.

“Dalam penerapan tata kelola ini dipengaruhi oleh moral hazard, maka saya meminta agar semua unsur di Bank Maluku Maluku Utara agar meminimalisir moral hazard sehingga tidak mempengaruhi kinerja,” tuturnya.

Menghadapi era digitalisasi dan kemajuan IT, Gubernur menjelaskan Bank Maluku – Maluku Utara harus melakukan adopsi teknologi atau inovasi.

“Mau tidak mau saya minta teknologi tolong dikembangkan, jadi tolong pastikan peningkatan inovasi sebagai modal untuk meningkatkan performance dari Bank Maluku – Maluku Utara. Kalau ada sistem baru yang harus digunakan tapi jika menguntungkan kenapa tidak untuk diterapkan,” jelasnya.

Forum tersebut digelar dengan mengusung tema “a Strong Bank, a Bright Future, Strengthening Liquidity, Digitalization and Profitability”, yang dihadiri oleh direktur utama dan jajaran Direksi, kepala divisi, ketua satuan kerja kantor pusat, pimpinan cabang dan cabang pembantu, serta unsur terkait. (RIO)

  • Bagikan