RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.OID — AMBON, — Siapa sangka limbah ikan tuna bisa diolah menjadi camilan sehat dan bergizi untuk anak-anak. Ide kreatif ini datang dari Novaly Stella Saapang (30), warga Lateri, Kota Ambon, yang sukses mengubah limbah perikanan menjadi produk inovatif bernilai gizi tinggi.
Gagasan tersebut bermula dari kebiasaan anak-anaknya yang gemar jajan. Dari situ, Novaly terpikir untuk menyediakan camilan sehat, bergizi, dan aman, tanpa membuat anak-anak ketergantungan atau mengalami gangguan tenggorokan.
“Beta (saya) punya stik ini awalnya dibuat khusus untuk anak-anak karena suka jajan. Nah, bagaimana caranya supaya jajannya sehat? Maka saya bikin stik dari telur ikan tuna dan juga tulang ikan tuna,” ujar Novaly saat ditemui di rumah produksinya, Salt and Light, di Lateri, Kamis, 22 Mei 2025.
Ibu dua anak ini memulai eksperimennya dengan stik ikan tuna, yang kemudian dicicipi pertama kali oleh anak-anaknya. Respons positif dari mereka menjadi titik awal lahirnya camilan ramah anak berbahan dasar limbah ikan tuna.
Tidak hanya stik, Novaly juga mengembangkan aneka olahan lain berbasis perikanan, seperti sambal ikan tuna, risol mayo, cireng, batagor, jus pala, hingga pilus ikan dari telur tuna. Produk ini baru berjalan sekitar satu tahun dan sebagian masih diproduksi terbatas.
“Untuk stik tulang ikan tuna, biasanya dijadikan oleh-oleh bagi keluarga yang mau ke Jakarta atau ke luar kota. Tapi untuk pengiriman ke luar daerah secara pribadi belum ada, karena saya produksi sesuai pesanan. Stok harus habis dulu baru dibuat lagi. Tulang ikan ini sangat sensitif, cepat gatal dibandingkan daging,” jelasnya.
Ia menceritakan, satu ekor ikan tuna yang semula dianggap limbah, kini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Hanya isi perut dan insangnya yang dibuang, selebihnya diolah menjadi berbagai produk.
“Tulangnya jadi stik ikan, telurnya untuk pilus, dagingnya dibuat sambal, dan rahangnya kami bikin batagor ikan. Jadi satu ekor ikan diolah full tanpa limbah,” paparnya.
Inovasi ini bahkan telah mendapat apresiasi. Pada ajang Maluku Mendunia tahun 2024, stik tulang ikan tuna garapan Novaly meraih Juara II kategori UMKM Ramah Lingkungan. Meski tidak diumumkan secara terbuka, produk ini dipilih langsung oleh juri yang menilai langsung di tiap-tiap stand peserta.
“Karena saya mengolah limbah menjadi produk, maka dinilai sebagai produk ramah lingkungan,” katanya bangga.
Selain memberdayakan limbah, Novaly juga membuka lapangan pekerjaan. Saat ini, ia telah mempekerjakan dua orang, masing-masing untuk bagian produksi dan penjaga outlet.
Proses pembuatan stik tulang ikan tuna ia pelajari secara otodidak dari berbagai referensi di YouTube. Tulang ikan direbus hingga lunak, lalu dihaluskan dan dicampur dengan tepung terigu, telur, dan bumbu penyedap alami tanpa bahan pengawet, sebelum dicetak dan dipanggang menjadi stik renyah dan sehat.
Produk stik tulang ikan tuna buatannya pun telah terdaftar di BPOM, menandakan keamanan dan kualitas produk yang layak konsumsi. (MON)