Dr.Musriadin Labahawa Banjir Pujian

  • Bagikan

Raih Doktor Moderasi Dakwah Kebangsaan PKS

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku Dr. Musriadin Labahawa, M.Pd.I akhirnya resmi meraih gelar doktor di hadapan dewan penguji yang dipimpin Direktur Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon Prof. Dr.John Ch. Ruhulessin, S.Th, M.Si.

Selain sebagai Direktur Pascasarjana UKIM yang juga selaku Co Promotor I ia juga mewakili Rektor UKIM Dr. Hengky Herson Hetharia, M.Th untuk membuka ujian promosi doktor Musriadin Labahawa ini. Dr. Hetharia berhalangan hadir karena harus ke Canberra, Australia, untuk suatu urusan.

Dr. Musriadin Labahawa yang alumni terbaik kedelapan mahasiswa Pascasarjana Teologia Agama dan Kebangsaan pada UKIM tersebut meraih prestasi akademik setelah mempertahankan disertasi berjudul: Moderasi Dakwah Kebangsaan PKS di Maluku, dengan predikat memuaskan, di Aula UKIM, Talake, Ambon, Kamis, (22/5/25).

“Pak Mus, seandainya saya masuk menjadi anggota PKS mau tidak?,” tanya Prof John Ruhulessin mengawali pengantar pembuka sebelum giliran Dr.Musriadin Labahawa menyampaikan pidato penyampaian disertasi di hadapan para gurubesar: Prof Dr Tonny Pariela, Prof Dr Hasbollah Toisuta, Prof.Dr.Drs. Idrus Sere, M.Pdl, Prof.Dr. Aholiab Watloly, S.PAK., M.Hum dan Dr. Saidin Ernas, S.Ag, M.Si, itu.

Pertanyaan Prof John Ruhulessin ini seketika membuat suasana ruang sidang diselingi tepuk tangan. Jika mau, kata sang guru besar teologi ini, dengan senang hati ia siap untuk bergabung dengan PKS.

Suasana detik-detik ujian terbuka Dr. Musridan Labahawa yang tadinya tegang membuat cair karena sesekali diselingi candaan oleh Prof John Ruhulessin itu.

“Tenang Pak Musriadin, salah satu tugas co promotor ya membela dan menengahi promovendus. Jadi Anda tidak perlu grogi,” ujarnya saat memberikan kesempatan 20 menit kepada Dr. Musriadin Labahawa untuk menyampaikan disertasi lagi-lagi disambut tawa undangan yang juga dihadiri anggota DPR-RI dari PKS Maluku Ny.Sadiah Uluputty, Ketua DPW PKS Maluku Azis Sangkala, para politisi, para dosen IAIN Ambon dan mahasiswa pascasarjana UKIM Ambon.

Dalam disertasinya itu, politisi muda PKS ini mengatakan judul yang diambil itu sudah dilakukan melalui kajian melalui pendekatan secara konprehensif berdasarkan studi penelitian, wawancara, maupun kajian pustaka.

Kajian tersebut memusatkan pada sebuah analisis bahwa untuk memahami bagaimana kedepan peran PKS sangatlah penting menerapkan strategi dakwah kebangsaan yang moderat dalam konteks sosial dan politik seiring dengan kebutuhan untuk membangun harmoni di tengah kehidupan masyarakat Maluku yang multikultural dan multireligius.

Dari kesimpulan yang didapat berdasarkan kajian itu diperoleh sebuah tesis bahwa moderasi dakwah kebangsaan saat ini merupakan sebuah keharusan di tengah problema politik kekuasaan kontemporer yang sedang terjadi.

Itulah mengapa kedepan penting bagi PKS bahwa diskursus moderasi dakwah kebangsaan ini menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Dakwah di sini bukan lagi dilihat semata sebagai seruan keagamaan saja, tapi ia merupakan instrumen penting dalam sebuah sistem sosial-politik PKS menghadapi perubahan dan transformasi nilai-nilai yang sebelumnya bersifat ekslusif menjadi inklusif.

Dan, transformasi PKS itu sudah dimulai sejak 2010 lalu dari tadinya bernama Partai Keadilan (PK) berubah menjadi PKS. Sejak bertransformasi menjadi PKS partai berbasis Islam ini praktis menjadi idola anak muda karena banyak kader yang terlihat adalah kaum muda.

Objek penelitian dalam disertasi ini diakui Dr Musriadin Labahawa menggunakan metode deskriptif kualitatif yakni datanya dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan forum grup diskusi dengan kader PKS, tokoh agama, dan masyarakat umum di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, serta Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Selain itu, dilakukan observasi langsung terhadap aktivitas dakwah PKS serta analisis dokumen terkait kebijakan partai dalam moderasi dakwah kebangsaan,” ujarnya.

Sebagai partai terbuka, keberadaan PKS yang identik sebagai partai Islam oleh banyak kalangan saat ini tidak lagi menilai sebagai partai yang ekslusif tapi kini telah bertransformasi sebagai partai yang terbuka (inklusif).

“Terbukti, pada Pileg 2024 lalu di Kabupaten Maluku Tengah yang sebelumnya hanya satu kursi kini meraih empat kursi. Pun di Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang dominan penduduknya beragama Kristen justru naik dari sebelumnya dua kursi pada Pileg 2024 lalu bertambah menjadi tiga kursi,” ujarnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi dakwah kebangsaan PKS di Maluku merepresentasikan bagaimana gerakan sosial keagamaan dapat berkembang menjadi sebuah kekuatan politik yang inklusif dan moderat melalui pendekatan yang sah, konstitusional, dan adaptif terhadap dinamika sosial.

“Dengan meramu nilai-nilai Islam dan semangat kebangsaan dalam strategi komunikasi politik serta keterlibatan lintas identitas, PKS berhasil membangun citra baru sebagai soft social movement yang konstruktif,” ujarnya.

Temuan ini menegaskan bahwa gerakan sosial tidak selalu bersifat konfrontatif, tetapi dapat menjadi agen perubahan sosial yang damai, harmonis, dan berkelanjutan dalam masyarakat yang multikultural.

Tadinya PKS dianggap sebagai partai tertutup ternyata tidak. Itulah pentingnya moderasi dakwah kebangsaan. Yakni bagaimana mengedepankan nilai-nilai inklusifitas sehingga terhadap mereka para kader yang non muslim bisa merasa menjadi bagian dari kader PKS tanpa menghilangkan identitas mereka. Yang dalam terminologi orang Maluku dikenal sebagai partai “milik orang basudara untuk katong samua.”

Sebelum memasuki sesi tanya jawab antara dewan penguji dengan sang promovendus Dr Musriadin Labahawa, Prof John Ruhulessin mengaku bangga atas paparan Dr Musriadin.

Pria kelahiran 31 Desember 1983 itu, oleh Prof John Ruhulessin diakui sebagai seorang anggota DPRD Dapil Kabupaten Maluku Tengah yang sudah tiga periode sukses mempertahankan kursi anggota dewan.

“Kalau melihat jejaknya ia tidak saja seorang politisi sukses, tapi Dr Musriadin juga adalah seorang Islam sejati dan kader PKS yang hebat,” ujarnya.

Untuk menjaga akurasi agar kualitas ujian promosi doktor UKIM Ambon ini diakui pihaknya sengaja melibatkan para penguji dari luar kampus UKIM. Seperti Prof Dr Tony Pariela (UNPATTI), Prof Dr Hasbollah Toisutta, M.Si (IAIN Ambon), Prof Dr. Aholiab Watloly, S.PAK (UNPATTI), Prof.Dr.Drs. Idrus Sere, M.Pdl, (IAIN Ambon), dan Dr.Saidin Ernas, M.Si. (IAIN Ambon).

Keterlibatan penguji eksternal, kata Prof John Ruhulessin, selain karena kapasitasnya yang mumpuni juga sekaligus menjadikan Kampus UKIM menjadi bagian dari upaya kita menjaga relasi sosial. “Dan, saat ini PKS menjadi bukti partai berbasis Islam itu telah menjadi bagian dari relasi pela dan gandong di Kampus UKIM,” ujarnya disambut tepuk tangan undangan.

*
Pria kelahiran Tihulesi, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, 31 Desember 1983, sejak muda adalah seorang aktivis mahasiswa di STAIN Ambon 2003.

Ia sudah menjadi bagian dari kader PKS dan telah aktif pada lembaga KAMMI Maluku. Saat ini ia adalah Ketua Komisi IV DPRD Maluku Tengah. Selama tiga periode ia menempati posisi sebagai anggota DPRD Maluku Tengah pada asal partai yang sama PKS.

Dr. Musriadin Labahawa mempunyai seorang istri bernama Wa Ani, M.Pd dengan empat anak yakni Afif Jundullah Musriadin, Nailah Althafunnisa Musriadin, Najla Irbatunnisa Musriadin, dan Nadrah Khairunnisa Musriadin.

Dr. Musriadin menamatkan sekolah pada SD Inpres Tihulesi 1995, SMP Negeri Ureng 1998, SMU Negeri 2 Leihitu 2001, D2 PGSD STAIN Ambon 2003, S1 PAI IAIN Ambon 2013, S2 PAI IAIN Ambon 2016, dan
S3 UKIM Ambon.

Dr Musriadin Labahawa bukanlah datang dari kalangan akademisi tapi ia adalah seorang politisi dari partai berbasis Islam di Maluku.

Sebagai seorang aktivis, ia pernah aktif sebagai Sekum Remas Nurul Falah Dusun Tihulesi, Ketua HIPPERMATANSIL, Sekretaris HMPS PGSD STAIN Ambon, Ketua KAMMI Komisariat STAIN Ambon, Ketua Kastrat KAMMI Daerah Maluku, Sekum KAMMI Daerah Maluku, Fungsionaris BKPRMI Maluku, Wakil Ketua DPD PKS Malteng, Ketua Kaderisasi PKS Maluku Tengah, dan Fungsionaris DPW PKS Maluku.

Ia juga aktif dalam gerakan sosial sebagai pengelola LKM BMT KUBE Sejahtera, Penyelia Mitra Tani (PMT) Kementerian Pertanian RI, pada Kabupaten Maluku
Tengah, anggota DPRD Maluku Tengah 2014 – 2019, anggota DPRD Kab.Maluku Tengah 2019 – 2024, dan kini Ketua Komisi IV DPRD Maluku Tengah (2024-sekarang).

Ia merupakan doktor kedelapan jebolan UKIM Ambon dalam studi kebangsaan untuk pemikiran multikulturalisme.

UKIM sendiri sebelumnya juga telah melahirkan beberapa doktor muda dari Kampus IAIN Ambon. Mereka adalah dosen yang mengajar pada Kampus Hijau itu dengan tema disertasi berbeda pada bisang pemikiran kebangsaan dan kearifan lokal.

Doktor pertama IAIN Ambon yang berhasil mengikuti Program Pascasarjana Teologia Agama dan Kebangsaan pada UKIM ini sejak dibuka pada 2019 lalu diraih oleh Dr.Yusuf Laisouw dengan judul disertasi: Ijtihad Muhammadiyah dalam Problem Kontemporer di Kota Ambon Kajian Agama dan Kebangsaan.

Disusul doktor IAIN lainnya yakni Dr. Muhammad Asrul Pattimahu, MA dengan judul kajian: Spiritualitas Islam Sebagai Sumber Nilai Kehidupan Berbangsa, Telaah Pemikiran Islam Nurcholish Madjid dalam Konteks Ke-Indonesiaan dan Ke-Modernan.

Di kesempatan terakhir sebelum menutup rapat terbuka promosi Dr. Musriadin ini oleh Prof John Ruhulessin mengakui bahwa moderasi dakwah kebangsaan PKS ini secara tak langsung tidak saja dalam arti beragama saja.

“Tapi melalui disertasi ini Saudara Musriadin telah menunjukkan sebuah prestasi akademik terbaik pada kita semua tidak saja untuk masyarakat Maluku tapi juga untuk UKIM Ambon,” ujarnya.

Tak salah seperti diakui Prof John Ruhulessin, Dr.Musriadin Labahawa tidak saja orang baik dan hebat, tapi ia adalah seorang kader PKS yang handal sekaligus melekat dalam dirinya sebagai seorang muslim sejati.(DIB)

  • Bagikan