RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Masalah demi masalah terus membayangi layanan maskapai penerbangan di bawah naungan Lion Air Group. Tak hanya soal keterlambatan (delay) penerbangan berjam-jam, penumpang kini juga mengeluhkan praktik pengalihan penerbangan secara sepihak tanpa kompensasi yang jelas.
Kasus terbaru terjadi pada Senin, 19 Mei 2025. Sejumlah penumpang Batik Air yang hendak terbang dari Bandara Internasional Pattimura, Ambon, mendapati jadwal dan maskapai penerbangan mereka tiba-tiba berubah. Tanpa penjelasan rinci, mereka dialihkan ke pesawat Lion Air. Pemberitahuan pun hanya disampaikan melalui pesan singkat.
Nasib sial menimpa para penumpang tersebut. Setelah dipindahkan ke penerbangan Lion Air, mereka harus menunggu sekitar 12 jam karena pesawat mengalami delay. Ironisnya, perbedaan harga tiket antara Batik Air dan Lion Air tidak dikembalikan kepada penumpang.
“Penumpang dialihkan sepihak ke penerbangan siang dan ada selisih harga tiket, tapi tidak dikembalikan,” keluh salah satu penumpang yang diwawancarai Rakyat Maluku.
Pelayanan yang tidak transparan dan tidak profesional ini makin memperburuk citra Batik Air dan Lion Air di mata masyarakat, khususnya pengguna jasa penerbangan di Ambon yang kerap menjadi korban praktik serupa.
Ketika dikonfirmasi mengenai peristiwa ini, Manajer Lion Air Group, Threson Valentinos, menolak memberikan keterangan.
“Nanti ke Corporate Communication kita. Saya tidak bisa (berkomentar),” ujarnya melalui sambungan seluler, Selasa, 20 Mei 2025.
Upaya konfirmasi kepada pihak Corporate Communication Lion Air Group juga tak membuahkan hasil. Danang Mandala Prihantono selaku perwakilan yang dihubungi tidak menjawab panggilan telepon meski terdengar nada sambung, dan pesan WhatsApp pun tidak direspons.
Ketertutupan pihak Lion Air Group dalam menjawab keluhan publik ini memperkuat kesan abai terhadap hak-hak penumpang yang dirugikan. (AAN)