RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Volume sampah di kawasan Mardika, Kota Ambon, terus menumpuk. Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) setempat mengaku kewalahan mengangkut enam hingga delapan ton sampah setiap hari dari kawasan tersebut.
Kepala Bidang Persampahan DLHP Kota Ambon, Nizar Pelu, mengatakan, volume tersebut berasal dari sejumlah titik padat aktivitas di sekitar Terminal A dan B, Jalan PU, hingga Jembatan Mandiri.
“Rata-rata volume sampah yang kami angkut setiap hari berkisar 6 sampai 8 ton,” ujarnya kepada koran ini, Senin, 19 Mei 2025.
Nizar mengakui, pengangkutan kerap terkendala karena kerusakan mobil pengangkut permanen. Akibatnya, armada yang biasanya ditugaskan di jalur Karpan harus dialihkan terlebih dahulu ke kawasan Mardika dan Terminal Batu Merah.
“Selain masalah armada, kondisi di dalam terminal juga menyulitkan, karena sampah dibuang di banyak titik, tidak terpusat,” ungkapnya.
Ia pun mengimbau warga untuk membuang sampah pada malam hari guna mendukung efektivitas pengangkutan serta menjaga estetika kota.
“Kalau sampah dibuang pagi atau siang, otomatis pengangkutannya juga dilakukan saat itu. Ini tentu mengganggu keindahan kota. Sebaliknya, jika dibuang malam, petugas bisa mulai mengangkut pada pukul 02.00 sampai 04.00 dini hari,” jelas Nizar.
Menurut dia, jadwal pengangkutan yang tepat juga dapat mengurangi kemacetan, terutama pada pagi hari saat aktivitas masyarakat mulai padat.
“Kepadatan lalu lintas diperparah oleh banyaknya motor dan truk sampah yang beroperasi di pagi hari. Maka dari itu, kami arahkan agar pembuangan sampah dilakukan malam hari agar kondisi kota tetap bersih, rapi, dan lalu lintas tetap lancar,” pungkasnya. (MON)