MAN Ambon Donasi ke Keluarga Korban Pendaki Gunung Binaiya

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Wujud nyata empati dan solidaritas ditunjukkan oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Ambon dengan menyerahkan donasi kemanusiaan kepada keluarga Firdaus Ahmad Fauzi (27), pendaki asal Bogor, Jawa Barat, yang ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Binaiya di Kabupaten Maluku Tengah.

Penyerahan donasi dilakukan secara langsung oleh Kepala MAN Ambon, Nasit Marasabessy, kepada kakak kandung korban, Imam Jajuli, di area kargo Bandara Internasional Pattimura, Ambon, Seni,19 Mei 2025 pukul 13.00 WIT.

Penyerahan berlangsung sesaat sebelum jenazah diberangkatkan ke Jakarta dengan maskapai Garuda Indonesia untuk kemudian dimakamkan di kampung halamannya di Bogor.

Menurut Marasabessy, donasi tersebut merupakan bentuk keprihatinan mendalam dari seluruh civitas MAN Ambon, khususnya dari organisasi Siswa Pecinta Alam (Sispala) MAN Ambon yang merasa memiliki kedekatan emosional dengan almarhum sebagai sesama pecinta alam.

“Donasi ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan solidaritas kemanusiaan dari kami. Inisiatif penggalangan dana datang langsung dari adik-adik Sispala setelah mendengar kabar ditemukannya jenazah almarhum di tepi Sungai Yahe,” ujar Marasabessy.

Ia menegaskan bahwa nilai bantuan bukanlah hal utama, melainkan ketulusan niat sebagai amal jariyah dan bentuk kepedulian atas musibah yang menimpa sesama.

“Kami berharap ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya rasa empati dan kepedulian, serta menjadi dorongan bagi generasi muda untuk terus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan,” tambahnya.

Selain dari MAN Ambon, bantuan juga disalurkan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kementerian Agama Kota Ambon melalui bidang Urusan Agama Islam (Urais) sebagai bentuk dukungan kepada keluarga korban.

Diketahui, Firdaus dilaporkan hilang sejak Sabtu (26/4) setelah terpisah dari rombongannya saat melakukan pendakian di Gunung Binaiya. Setelah melalui proses pencarian intensif yang melibatkan tim SAR gabungan dan masyarakat adat Nusawele Saunulu, jenazah ditemukan di tepi Sungai Yahe pada Sabtu (17/5) pukul 14.30 WIT.

Aksi solidaritas ini menjadi bukti bahwa semangat kemanusiaan dan kepedulian masih tumbuh subur di tengah masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan lembaga pendidikan.(CIK)

  • Bagikan