RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Di bawah langit pagi yang masih berbalut kabut tipis, barisan langkah tegap mengiringi keheningan di Taman Makam Pahlawan Kapahaha, Tantui, Ambon.
Tempat peristirahatan para pahlawan itu kembali menjadi saksi bisu betapa semangat perjuangan tak pernah lekang dimakan zaman.
Hari itu, Rabu, 14 Mei 2025, Pemerintah Provinsi Maluku menggelar upacara ziarah menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional Pattimura ke-208, yang jatuh pada 15 Mei.
Dalam balutan seragam adat khas Maluku, Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath, memimpin penghormatan kepada arwah para pahlawan, memecah pagi dengan satu aba-aba penuh khidmat.
Cipta sunyi pun menggema. Seluruh hadirin menundukkan kepala, larut dalam hening yang bukan sekadar diam, melainkan perenungan. Sebuah jeda untuk mengenang mereka yang telah mengorbankan nyawa demi tegaknya republik di tanah raja-raja ini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku bertindak sebagai Perwira Upacara. Hadir pula jajaran Forkopimda Maluku, pimpinan lembaga vertikal, staf ahli, asisten sekda, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, serta unsur terkait lainnya. Mereka semua berdiri dalam satu barisan, mengenang, menghormati, dan mendoakan.
Sebait doa dibacakan setelah Wakil Gubernur meletakkan karangan bunga di pusara pahlawan. Bunga-bunga itu bukan sekadar simbol penghormatan, melainkan titipan harapan agar semangat juang Pattimura tetap hidup dalam tiap nadi generasi muda Maluku.
Tabur bunga menjadi penutup ritual ziarah. Tangan-tangan menabur kelopak warna-warni dengan lembut, seolah membisikkan janji, bahwa perjuangan tidak berhenti di nisan-nisan ini. Bahwa Pattimura dan para pejuang lain akan terus hidup dalam cipta sunyi yang terus digaungkan tiap tanggal 15 Mei.
Di ujung acara, sesi foto bersama menjadi penanda akhir. Namun makna upacara ini justru baru dimulai, tertanam di hati mereka yang datang, mengingatkan bahwa sejarah bukan untuk dikenang saja, tapi untuk diwarisi dalam tindakan nyata. (RIO)