RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, —Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk kembali menghidupi semangat “hidup sebagai orang basudara” guna mencegah konflik sosial dan menjaga stabilitas keamanan di daerah.
Seruan ini disampaikannya Gubernur dalam Talkshow TVRI Maluku yang juga dihadiri Kapolda Maluku Irjen. Pol. Eddy Tambunan dan Kapoksahli Kodam XV/Pattimura Brigjen TNI Julius Suawa, Rabu, 7 Mei 2025.
Dalam diskusi yang mengangkat tema mengatasi akar konflik di Maluku, Gubernur menegaskan bahwa meski beberapa wilayah sempat mengalami konflik, secara umum situasi keamanan di Maluku tetap aman, stabil, dan kondusif. Namun, ia menyadari pentingnya kehadiran negara di tengah masyarakat yang terdampak konflik.
“Daerah-daerah yang mengalami konflik ini membutuhkan kehadiran negara. Karena itu saya bersama Kapolda, Pangdam, dan Kabinda turun langsung ke lapangan untuk menunjukkan bahwa negara hadir dan pemerintah tanggap,” ujar Gubernur.
Gubernur menambahkan, kehadiran mereka bukan sekadar simbolik, tetapi juga melibatkan dialog aktif dengan tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan guna mencari solusi damai atas berbagai persoalan.
Ia juga menyoroti peran media sosial dalam menyebarkan informasi yang belum tentu valid dan akurat. Pemerintah, lanjutnya, melalui Diskominfo dan Tim Siber bertugas melakukan penyaringan terhadap konten-konten provokatif, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas dan beradab sejak usia dini.
“Banyak informasi yang beredar tidak tervalidasi, tapi sudah dikonsumsi publik. Ini berbahaya. Edukasi literasi digital sangat penting untuk membangun peradaban informasi di masyarakat,” kata Lewerissa.
Gubernur juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan sebagai bentuk kontribusi bagi pembangunan. Ia mengutip prinsip trilogi pembangunan era Orde Baru: stabilitas keamanan, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan.
Menjelang peringatan Hari Pattimura ke-208, ia mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dan menolak segala bentuk adu domba.
“Mari kita hidup sebagai orang basudara, jaga perdamaian, dan selesaikan konflik secara beradab. Tidak ada manfaat dari konflik, hanya penderitaan,” pungkasnya.
Dengan semangat “Hiti-Hiti, Hala-Hala, Mari Katong Manggurebe Maju”, ia mengajak seluruh elemen untuk bersatu menata masa depan Maluku yang lebih baik demi kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa potensi kekayaan alam dan pariwisata Maluku hanya akan memberi manfaat bila dikelola secara bertanggung jawab dan dalam situasi yang aman.
Ia menekankan pentingnya stabilitas untuk menarik investasi dan membuka lapangan kerja demi menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Semua program pembangunan hanya bisa berjalan kalau daerah ini stabil. Tidak ada investor yang mau masuk ke daerah yang terus bergejolak,” ungkapnya. (RIO)