Sang Penjaga Kemerdekaan Pers

  • Bagikan

Anda yang bertugas sebagai wartawan di Maluku tentu beruntung masih punya orang seperti Insany Syahbarwaty. Meski di tengah kesibukan sebagai pekerja pers untuk menuliskan peristiwa atau aktivitas di daerah ini dia masih punya kesempatan membagi konsentrasi menjaga kemerdekaan pers di tanah kelahirannya Ambon Manise.

Bila ada pihak yang sengaja atau membungkam pekerja pers dalam kaitannya dengan kerja-kerja jurnalistik dialah orang pertama bersama teman-teman lainnya melakukan protes. Bahkan tak jarang hanya berbekal megafon ia datang seorang diri melakukan orasi di jalanan.

Ketika berkunjung ke Redaksi Rakyat Maluku, Insany Syahbarwaty yang didampingi dua rekannya saat itu sedang melakukan penelitian tentang Indeks Kemerdekaan Pers di Maluku yang digagas oleh Dewan Pers, dimana ia menjadi ketua tim.

“Kami datang ke media karena kami diberi kepercayaan oleh Dewan Pers untuk meneliti sampai sejauh mana Indeks Kemerdekaan Pers di Maluku bersama 33 provinsi di Tanah Air,” ujar Insany Syahbarwaty saat berada di ruang redaksi ketika itu, Rabu, (11/5/16).

Insany Syahbarwaty adalah sedikit di antara pekerja pers di Maluku yang punya “dua kaki”. Di satu sisi ia harus melakukan liputan untuk kepentingan pemberitaan tempat dimana dia bekerja pada salah satu stasiun televisi di Jakarta, di sisi yang lain ia juga harus melakukan tugas-tugas advokasi atas kasus-kasus kekerasan seperti dalam pemberitaan minyak ilegal hingga membuat salah satu wartawan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) tewas.

Seolah tak mengenal lelah perempuan beranak dua ini selalu tampil gesit dan tak jarang gagasan dan pernyataannya dalam mengadvokasi kerja-kerja jurnalis tidak punya pretensi kecuali semata-mata untuk menjaga kemerdekaan pers.

Ya, itulah Insany Syahbarwaty. Prinsip-prinsip hidupnya sangatlah kuat dan melekat sekeras batu karang di laut. Wanita berdarah Ambon yang mantan siswi SMAN 2 Ambon ini tak mengenal rasa takut dan selalu konsisten dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan pers.

Itu pula membuat Insany Syahbarwaty yang oleh teman sejawatnya kerab memanggil Caca Sani itu telah beberapa kali diundang mengelilingi dunia menimba ilmu tentang jurnalistik.

Sikapnya yang kritis membuat ia tetap setia sebagai penjaga gawang untuk kemerdekaan pers di daerah ini. Tak jarang mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ambon itu tampil menjadi pembicara dan mengikuti seminar soal jurnalistik di dalam dan luar negeri.

Pun di berbagai tempat atau instansi serta lembaga kepolisian atau militer yang dinilai “rawan” bersentuhan dengan ancaman kemerdekaan pers akibat ulah atau tindakan oknum petugas atau aparat yang salah paham dengan kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan terhadap wartawan atau media. 

Dari berbagai pengalamannya itu dia pernah dipercaya sebagai Station Manager iNews TV Ambon. Di tangan Insany Syahabarwaty ia juga pernah membawahi beberapa wartawan dan karyawan untuk mengelola tivi yang pernah berkiprah di Kota Ambon itu.

Tak ketinggapan ia juga dipercaya oleh beberapa lembaga pers di Jakarta untuk melakukan penelitian dan pelatihan terkait kemerdekaan pers. Dan, terakhir ini ia bersama dua rekannya melakukan penelitian untuk Indeks Kemerdekaan Pers di Maluku yang diprakarsai oleh Dewan Pers.

Jauh sebelum berkiprah sebagai jurnalis tivi, Insany Syahbarwaty adalah seorang teman yang pernah bergabung di media tempat di mana saya menjadi Pemred di Ambon Ekspres.

Ia pernah menjadi wartawati dan redaktur di Harian Ambon Ekspres tahun 2001-2002 ketika Ambon Ekspres masih terbit mingguan/dicetak di Makassar hingga kemudian menjadi harian dan punya mesin sendiri di Ambon.

Di koran ini pula dia mengutarakan gagasan-gagasannya melalui tulisannya terkait berbagai fenomena sosial dalam lingkup daerah menyangkut sosial dan budaya dalam sebuah essay pendek di halaman depan dalam rubrik Selamat Pagi Ambon.

“Tulisanku Menembus Batas dengan Transaksi pada jaman konflik  menghantarkan saya ke Amerika untuk belajar investigasi reporting,” ujarnya kala itu.

Selamat Hari Pers Internasonal, 3 Mei 2025.(*)

  • Bagikan