Deputi BNPT: Semangat Tidak Boleh Diefisiensi

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen TNI Sudaryanto mengajak pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di semua daerah agar tetap semangat meski diperhadapkan oleh keterbatasan menyusul pemberlakuan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.

Menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme semua kekuatan harus dibangun terutama kerjasama dengan masyarakat, akademisi, dan seluruh stakeholder di daerah.

“Efisiensi boleh. Tapi semangat tidak boleh diefiensi. Keputusan pemerintah untuk melakukan efisiensi tidak harus mengurangi bobot kita dalam melakukan pencegahan dan meminimalisir gerakan terorisme,” ujar Sudaryanto yang disampaikan di hadapan pengurus FKPT se-Indonesia pada pembukaan Pra Rakernas Badan Nasional Penanggulangan Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui zoom, Rabu, (19/3/25).

Menurut Sudaryanto, FKPT sebagai salah satu forum koordinasi yang dibentuk BNPT di daerah memiliki peran strategis untuk melakukan koordinasi dan pencegahan terhadap ancaman terorisme dan radikalisme di daerah.

“Karena itu upaya pencegahan, perlindungan, dan deradikalisasi harus terus dilakukan karena ia memiliki peran vital untuk meminimalisir tindakan terorisme,” ujarnya.

Diakui, sebagai Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Brigjen TNI Sudaryanto tergolong baru Februari 2025 lalu.

Di pundaknya, lelaki kelahiran Bandung, 9 Februari1971, ini memiliki tanggung jawab untuk memonitor tindak pidana terorisme di Tanah Air sebagaimana diamanahkan dalam UU Nomor 5 Tahun 2018.

Rapat evaluasi Pra Rakernas BNPT ini juga dilanjutkan dengan penyampaian program kerja FKPT diikuti penjelasan seputar kebijakan dan efisiensi menyambut rencana Rakernas BNPT April 2025 mendatang.

Rapat dipimpin Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Dr.Herianto, S.Pd, M.Pd, yang mengetengahkan selain soal efisiensi juga seputar program dan koordinasi serta kerjasama penanggulangan, pencegahan, deradikalisasi terhadap gerakan terorisme dan ekstremisme.

Menurut Dr Harianto, salah satu tugas utama FKPT sejalan dengan Asa Cita Presiden Prabowo dan Wapres Gibran pada point dua adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Karena ini merupakan bagian dari sistem pertahanan maka tugas kita untuk membantu sebagai sumbangsih dan kontribusi kita dalam pencegahan tindak kekerasan terorisme.

“Ini merupakan rancangan besar yang membutuhkan girah (semangat) kita semua. Karena ini merupakan bagian dari bela negara maka mutlak, wajib, dan hak bagi setiap warga negara untuk membantu dan berkontribusi dalam upaya pencegahan terorisme dan ekstrimisme,” ujarnya.

Menghadapi perkembangan situasi dan kondisi yang saat ini terus berubah, ia mengingatkan kita perlunya sebuah desain dan adaptasi menghadapi ancaman terorisme.

Karena itu diperlukan daya tangkal dan daya lawan yang kuat atas pola-pola radikalisme dan ekstrimisme. “Dan, FKPT sebagai forum koordinasi yang dibentuk BNPT di daerah memiliki peran strategis untuk melakukan koordinasi dan pencegahan terhadap ancaman terorisme dan radikalisme di daerah,” ujarnya.(DIB)

  • Bagikan

Exit mobile version