RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Berdasarkan hasil survei lapangan yang dilakukan oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, terdapat tiga kawasan rawan bencana banjir pesisir (Rob).
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Frits Tatipikalawan, mengatakan, tiga kawasan itu di antaranya Negeri Hative Kecil dan Desa Galala di Kecamatan Sirimau, serta Desa Waiheru di Kecamatan Baguala.
“Tiga lokasi tersebut kita telah turun langsung untuk menyampaikan informasi dan mengingatkan masyarakat untuk melihat sirkulasi pembuangan air,” kata Frits, saat dikonfirmasi media ini di Ambon, Minggu, 16 Maret 2025.
Ia menjelaskan, tiga kawasan tersebut sangat berdampak lantaran dari sisi jenis untuk kawasan Galala dan Hative Kecil berbatasan ke laut hanya dengan talud.
“Sementara kawasan Desa Waiheru dibatasi dengan mangrove, serta dataran cukup rendah dan tidak ada talud yang bisa membatasi,” jelas Frits.
Ia juga mengimbau warga pesisir di tiga kawasan tersebut agar lebih mewaspadai gelombang pasang laut yang berpotensi terjadi banjir rob.
“Bencana menitik beratkan pada pencegahan dan kesiapsiagaan, yang merupakan upaya membangun kesiapan masyarakat secara sistematis, terpadu, dan terkoordinasi,” imbaunya.
Sebagai langkah pencegahan dan kesiapsiagaan, lanjut Frits, BPBD Ambon telah menyiapkan relawan tangguh bencana di desa/kelurahan untuk membantu pemerintah dalam menghadapi bencana banjir Rob.
“Kami telah menyampaikan informasi BMKG terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir Kota Ambon. Kita juga telah siapakah relawan,” terangnya.
Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi terjadinya banjir pesisir (Rob) di sejumlah wilayah di Maluku termasuk di Kota Ambon.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon, Mujahidin mengatakan untuk wilayah Kota Ambon banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah di sepanjang pesisir Teluk Ambon.
“Di Kota Ambon juga terjadi banjir Rob, seperti Kecamatan Teluk Ambon dan kecamatan Nusaniwe juga beberapa wilayah di Kecamatan Sirimau,” kata Mujahidin.
Dia menjelaskan, update terbaru potensi banjir rob wilayah Maluku sehubungan dengan fase bulan baru dan perige.
“Potensi untuk pesisir Kota Ambon mulai tanggal 13 – 17 Maret 2025,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat yang bermukim di pesisir pantai untuk tetap waspada terhadap fenomena penyebab pasang maksimum pada wilayah pesisir di Maluku.
“Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” imbau.
Diketahui potensi banjir rob wilayah Maluku yaitu adanya Fenomena Bulan Purnama pada 14 Maret 2025 dan Super New Moon pada 29 Maret 2025 berpotensi meningkatkan ketinggaian air laut maksimum
Pesisir Maluku Tengah periode 18-21 Maret, 29 Maret, dan 01 April 2025. Pesisir Saumlaki, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru, Kabupaten SBT dan Kota Ambon, periode 12-16 Maret, 27-31 Maret. (MON)