RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Operator Blok Migas Masela Inpex Co tengah berfokus untuk mengejar penyelesaian front-end engineering and design (FEED) pada tahun 2025 ini. Hal ini menyusul Surat Peringatan Pertama (SP-1) yang diberikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, mengatakan informasi terakhir usai pemberian SP tersebut ialah Inpex berupaya mengejar penyelesaian FEED di tahun ini.
“Informasi terakhir ke saya, mereka lagi fokus untuk FEED-nya itu dimulai di tahun ini,” kata Hudi, dalam acara Media Gathering di Jakarta Selatan, Kamis, 13 Maret 2025.
Hudi menjelaskan, setelah tahapan FEED rampung, akan dilanjutkan dengan Keputusan Investasi Final atau Final Investment Decision (FID). Barulah setelah itu dilakukan Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) alias pembangunannya dimulai.
“Mereka lagi berprogres untuk tendernya itu sendiri, nah mereka lagi fokus supaya FEED-nya itu dimulai di tahun ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mendorong operator Blok Masela, Inpex Co meneken Head of Agreement (HoA) untuk jual beli gas dari Blok Masela dapat terlaksana pada Mei 2025. Hal ini diharapkan terlaksana sebelum penandatanganan kontrak dalam pembelian gas bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku pembeli.
Djoko mengatakan, hal ini sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah mereka lakukan beberapa waktu lalu.
“Makanya saya udah minta untuk menjadi minimum HoA. Pabrik pupuk juga sudah minta alokasi untuk dari Masela,” kata Djoko di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat.
Djoko menambahkan, dengan adanya perjanjian pendahuluan terhadap pembelian gas, maka proyek Blok Masela akan berlanjut ke tahap FID atau keputusan akhir investasi dalam proyek pertambangan.
“Sehingga proyek tersebut dapat segera dieksekusi,” pungkasnya. (RIO)