RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Abdullah Vanath, menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) selalu aktif memantau harga barang di 11 kabupaten/kota se-Maluku.
Menurut Wagub, hal itu dilakukan lantaran Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa memberi perhatian serius terhadap kebutuhan masyarakat selama Bulan Suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Kami telah menggelar rapat bersama OPD terkait untuk menindaklanjuti perintah gubernur dalam mengendalikan harga dan ketersediaan barang di pasaran,” ujar Wagub kepada pers, usai rapat dengan TPID Provinsi Maluku, di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (5/3/2025).
Dikatakan Wagub bahwa Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa juga memerintahkan agar memantau inflasi di seluruh kabupaten/kota di Maluku yang terjadi saat Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446H.
Sebagai bagian dari langkah pengendalian inflasi, kata Wagub, Gubernur Maluku dijadwalkan bakal turun langsung ke lapangan pada Jumat mendatang yang bertujuan untuk memastikan tidak ada oknum yang menimbun barang demi keuntungan pribadi yang dapat memicu kenaikan harga.
“Inflasi bisa terjadi karena penimbunan barang. Karena itu, Bapak Gubernur akan meninjau langsung beberapa gudang distributor untuk memastikan stok tersedia dan distribusi berjalan lancar,” tandas Wagub.
Sementara itu, Asisten II Seta Maluku, Kasrul Selang, melaporkan bahwa stok kebutuhan pokok di Maluku dalam kondisi aman. Mengenai kenaikan harga menjelang Idul fitri, kata Kasrul, adalah tren tahunan yang berkisar 15 persen, namun pasokan tetap mencukupi.
“Kebutuhan beras kita sekitar 21.000 ton, sedangkan stok mencapai 47.000 ton, artinya cukup untuk 40 hari ke depan. Begitu juga dengan bawang merah, daging, telur, gula pasir, dan minyak goreng, semua tersedia hingga setelah lebaran,” jelasnya.
Pemerintah juga memastikan kelancaran transportasi distribusi barang, terutama menghadapi cuaca buruk yang bisa menghambat pasokan ke daerah-daerah tertentu.
“Selain itu, pasokan minyak tanah juga dalam kondisi aman. Kuota minyak tanah cukup hingga 60 hari ke depan. Tinggal tata kelola yang perlu dioptimalkan agar distribusinya merata,” tegas Kasrul. (RIO)