Jakarta – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Bahkan, sektor UMKM menyumbang sekitar 61% terhadap PDB nasional, dengan nilai mencapai Rp9.300 triliun.
Data Kementerian UMKM menyebutkan, per Desember 2024 terdapat 65,5 juta UMKM di Indonesia atau setara dengan 99,9% dari total usaha yang ada. Selain itu, kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas mencapai 15%, yang sebagian besar berasal dari sektor makanan, kerajinan tangan, dan produk tekstil. Sektor UMKM juga menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia.
Hal itulah mengapa Presiden Prabowo Subianto menyadari pentingnya sektor UMKM dengan mengeluarkan sejumlah kebijakan strategis. Termasuk dalam memperluas upaya agar lebih banyak UMKM dapat mengakses pembiayaan.
Langkah keberpihakan terhadap UMKM juga dilakukan Daihatsu. Kepala Wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur PT Astra International Tbk – Daihatsu Sales Operation Tulus Pambudi mengatakan, tahun 2024 lalu dan berlanjut pada tahun 2025 ini, program untuk mensupport UMKM di Indonesia Bagian Timur (IBT) cukup besar. “Banyak program kami buat seiring program pemerintah dalam mengembangkan UMKM,” kata Tulus kepada wartawan, Minggu (2/3/2025).
Dijelaskan, sejumlah program itu berupa prioritas pembiayaan untuk para UMKM, paket kredit dengan tenor sampai 5 tahun, uang muka minimal 20 persen, bunga dengan rate khusus, serta pemberian cashback.
Terbukti, penjualan Daihatsu di IBT tumbuh pesat, terutama di produk Gran Max Pick Up yang banyak dibeli pelaku UMKM. Tercatat, sepanjang 2024, Gran Max menempati porsi tertinggi penjualan mobil Daihatsu di IBT dengan total penjualan 10.271 unit. Sepanjang tahun 2024, Daihatsu meraih penjualan 24.357 unit dengan market share di IBT sebesar 28,6 persen, jauh di atas market share Daihatsu secara nasional yang sebesar 18,9 persen.
Menurut Tulus, saat ini Gran Max Pick Up (PU) menjadi pilihan utama pelaku usaha UMKM di IBT, terutama untuk armada angkut di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, dan lainnya. Gran Max PU memimpin pasar penjualan di segmen pick up low dengan market share 75 persen. Market share Gran Max PU terus tumbuh. Pencapaian tahun 2024 itu tumbuh signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya 66,9 persen.
“Pencapaian positif itu karena Gran Max Pick Up sangat andal dan daya angkutnya kuat menghadapi kondisi geografis di IBT. Keberhasilan Gran Max PU di IBT karena peran komunitas, karena kebanyakan pembelian berkat referensi dari yang pernah beli sebelumnya,” tutur dia.
Hal tersebut diakui M Nasir, pengurus Pick Up Sulawesi, komunitas yang berdiri sejak 2018. Menurut dia, dari total sekitar 4.300 anggota komunitas di seluruh Sulawesi, lebih dari 80 persen menggunakan Gran Max Pick Up untuk armada angkutnya. Menurut Nasir, Gran Max PU unggul di kemampuan angkut yang besar, hanya dengan modifikasi sedikit, bisa mampu mengangkut beban 2,5 ton hingga 3 ton. “Walaupun mengangkut muatan berat, tetapi Gran Max tidak limbung. Ini mobil andal daya dorongnya kuat, konsumsi BBM-nya irit, harga belinya juga terjangkau,” tutur Nasir.
Ia menambahkan, mengapa banyak anggota komunitas yang tidak beralih ke merek lain ketika ingin menambah armada, karena jaringan bengkel Daihatsu dan ketersediaan suku cadangnya luas hingga ke pelosok. Hal itu membuat para pengemudi tidak terlalu cemas ketika ada masalah dengan kendaraan saat beroperasi.
Nasir menjelaskan, armada Gran Max PU anggota Pick Up Sulawesi yang ada di Kota Makassar, beroperasi mengirim muatan hingga ke seluruh wilayah Sulawesi dengan jarak tempuh rata-rata 100 km per hari. Bahkan ada yang rutin mengirim muatan dari Makassar ke Manado dan Gorontalo. (*)