BPJN Maluku Fokus Pelihara Aset di 2025

  • Bagikan
Pembangunan Jembatan Wai Maskano ruas Jalan Laimu - Werinama yang selesai dikerjakan BPJN Maluku pada tahun 2024. (foto by BPJN Maluku)

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku fokus melakukan pemeliharaan aset jalan dan jembatan di tahun 2025 ini. Hal ini disebabkan adanya efisiensi anggaran belanja infrastruktur yang bersumber dari rupiah murni dari semula Rp602 miliar menjadi Rp187 miliar.

“Dari anggaran Rp187 miliar, kita ingin kerja yang mana duluan. Maka itu kita harus jaga aset yang sudah ada dulu, terlepas dari bangun baru,” kata Kepala BPJN Maluku, Moch. Iqbal Tamher, kepada wartawan di kantornya, Kamis, 6 Februari 2025.

Menurut Tamher, pemeliharaan aset yang diprioritaskan di Maluku di antaranya jalan sepanjang 1.850,22 km.

“Kita jaga dulu, kita pelihara, kalau ada potensi lubang, kita tutup. Karena kalau tidak ditutup, maka makin lama kerusakannya akan semakin membesar di luar dari potensi bencana, yang mengakibatkan saluran tersumbat dan akhirnya air mengalir ke badan jalan,” tuturnya.

Tamher juga memastikan, Jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sepanjang 700 meter yang merupakan jembatan terpanjang di Pulau Seram yang menghubungkan Kabupaten Malteng, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), tetap berfungsi dengan baik.

“Jembatan Kawanua sementara ditahan lantaran sumber anggaran berasal dari rupiah murni yang diefisiensi. Tapi kita pastikan akses yang melintas di Jembatan Kawanua tetap berfungsi. Kita harus tetap jaga, harus tetap berfungsi. Sehingga masyarakat dari Masohi (Maluku Tengah) ke Werinama (SBT) tidak terganggu, fungsinya kita jaga,” janjinya.

Sedangkan untuk 13 jembatan di Kabupaten SBT, lanjut Tamher, tetap akan diprogramkan lantaran sumber anggarannya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), dan tidak tergantung oleh efisiensi anggaran.

“Jadi, yang 13 jembatan di SBT tetap kita programkan, saat ini masih sedang tahap design dan persiapan sambil menunggu buka blokir anggaran. Kebetulan sumber anggarannya dari SBSN, tidak terganggu oleh efisiensi,” jelasnya.

“Jadi, dengan berat hati penanganan tanah longsor dan lainnya kita tunda dulu, ini kondisi dengan uang yang ada. Tapi ke depan semester II kita lihat seperti apa nanti. Tapi sementara ini kita pelihara dulu jalan dan jembatan yang ada,” sambung Tamher. (RIO)

  • Bagikan