RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Seluruh masyarakat di 11 kabupaten/ kota Provinsi Maluku diingatkan untuk tetap waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, genangan air, tanah longsor, pohon tumbang dan gelombang tinggi.
Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ambon telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yakni potensi hujan dengan curah yang lebat dan sangat lebat yang dapat disertai dengan kilat/petir serta angin kencang masih berlangsung di seluruh wilayah Maluku.
Di antaranya, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur,, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan Kabupaten Maluku Barat Daya.
“Begitu pun terhadap penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Sehingga, kami mengimbau masyarakat Maluku untuk tetap waspada,” kata Kepala BMKG Maluku, Kamari, di Ambon, Rabu, 5 Februari 2025.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil analisis, kondisi cuaca buruk terjadi dikarenakan kondisi atmosfir yang dapat memicu terjadinya cuaca signifikan di Maluku.
Di antaranya, adanya daerah tekanan rendah di wilayah utara Australia yang menyebabkan terjadinya daerah pertemuan angin serta perapatan massa udara dan bergerak ke selatan Papua hingga ke wilayah Maluku.
Dengan ENSO atau El Nino Southern Oscillation, yaitu fenomena laut-atmosfer yang terjadi secara berkala dan tidak teratur yang melibatkan perubahan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang bernilai negatif, yakni -0,89,
“Serta aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yaitu fenomena cuaca yang terjadi di lapisan troposfer dan dapat menyebabkan cuaca ekstrem berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Maluku,” jelasnya.
Beberapa kondisi tersebut, lanjutnya, berpengaruh terhadap proses pembentukan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Maluku yang berpotensi menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang sesaat dalam beberapa hari kedepan.
“Maka itu, kami minta masyarakat dapat memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrim melalui kanal-kanal informasi BMKG,” pintanya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Ambon, Fahmi Salatalohy, juga meminta warga Kota Ambon agar tetap waspada. Hal ini mengingat, intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang pada selasa kemarin mengakibatkan kejadian bencana
Yaitu, pohon tumbang yang terjadi di 11 titik di wilayah Kota Ambon, sehingga menimbulkan terganggunya aktivitas masyarakat, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan.
11 titik itu di antaranya, depan Kantor Pengadilan Negeri Ambon, Kompleks BTN Lateri, Kayu Tiga Jemaat Bethabara, Depan MCM, Halong Air Besar, Passo Lorong RRI, Passo Transit Depan Kantor Klasis Ambon Timur, Kampus Unpatti, Skip Dalam, Perumnas Poka, Kelurahan Tihu dan Ponegoro Atas.
“Masyarakat Kota Ambon harus tetap waspada akan kondisi cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan,” pungkasnya. (MON)