Hadapi Musim Hujan dan Gelombang Tinggi
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Maluku meningkatkan pengawasan terhadap kapal penumpang dan kapal barang, terutama dalam menghadapi musim hujan dan gelombang tinggi.
“BPTD Maluku komitmen untuk menjaga kelancaran transportasi laut di tengah tantangan cuaca ekstrem,” kata Pengolah Data Kehumasan dan Publikasi BPTD Maluku Mohammad Fausan Salatalohy, di Ambon, Selasa, 4 Februari 2024.
Selain itu, sambung Fausan, BPTD juga melakukan inspeksi teknis guna memastikan kondisi semua kapal yang beroperasi di pelabuhan penyeberangan layak berlayar.
“Kami terus melakukan pemeriksaan rutin terhadap kapal-kapal yang beroperasi. Jika ditemukan kendala teknis, kapal tidak diizinkan berlayar sampai perbaikan dilakukan,” tuturnya.
Dikatakan Fausan, selain inspeksi teknis, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca terkini.
“Di mana, Informasi mengenai cuaca ekstrem langsung disampaikan kepada operator kapal dan masyarakat guna menghindari risiko kecelakaan laut,” terangnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan laporan BMKG, tinggi gelombang 1.25 – 2.50 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara dan Selatan Pulau Buru, Perairan Seram Bagian Timur, Perairan Seram Bagian Barat, Ambon dan Pulau-pulau Lease, Perairan Utara dan Selatan Maluku Tengah dan Kepulauan Banda Neira.
Sementara tinggi gelombang 2.50 – 4.0 meter, lanjut Fausan, berpeluang terjadi di Perairan Wetar, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Babar, Sermata hingga Kepulauan Leti, Kepulauan Kai, Aru dan Laut Arafuru.
Ia mengaku, salah satu fokus utama adalah rute-rute vital yang menghubungkan pulau-pulau di Maluku, seperti Ambon–Seram, Ambon–Buru, dan wilayah lainnya.
“Kami ingin memastikan bahwa transportasi laut tetap aman dan tidak terganggu meski cuaca sedang tidak bersahabat,” jelasnya.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperhatikan informasi dari otoritas pelayaran sebelum melakukan perjalanan dan mengutamakan keselamatan.
“Pastikan sebelum naik kapal, sudah mengecek informasi dari BMKG melalui situs resmi. Jika ada peringatan buruk, lebih baik tunda perjalanan demi keselamatan bersama,” pintanya.
Ia juga berharap masyarakat yang hendak bepergian dapat memperhatikan kondisi kapal yang akan digunakan.
“Jika ada hal yang mencurigakan atau membuat tidak nyaman, segera tanyakan kepada petugas untuk memastikan keselamatan perjalanan,” harapnya. (RIO)