RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementrian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berkolaborasi untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan generasi muda, khususnya pelajar di Indonesia.
Sinergi dan kolaborasi ini dibahas dalam pertemuan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bersama Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, di Kantor Menko PMK, Jakarta, 21 Januari 2024.
Peningkatan edukasi dan literasi keuangan selaras dengan program Asta Cita Pemerintah yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Sehingga, dalam meningkatkan literasi keuangan pelajar, OJK telah melaksanakan Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) melalui 13.611 kegiatan dengan jumlah 124,45 juta peserta.
Di mana, OJK telah menginisiasi GENCARKAN pada 22 Agustus 2024 sebagai kampanye untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia,
Selain itu, juga ada Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) yang telah didapatkan oleh 58,01 juta pelajar dengan Rp32,59 triliun nominal rekening.
Dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025-2029, OJK menetapkan 10 sasaran prioritas, yaitu pertama, Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda/i. Kedua, Profesi. Ketiga, Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan Calon PMI.
Keempat, Pelaku UMKM, Kelima, Petani dan Nelayan, keenam, Penyandang Disabilitas. Ketujuh Masyarakat 3T. Kedelapan, Perempuan/Ibu Rumah Tangga. Kesembilan, Komunitas. Dan ke-10, Karyawan. (RIO)