Libur Nataru, 340.166 Kendaraan Masuk Ambon

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Tercatat selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) tercatat kendaraan yang masuk di Ambon sebanyak 340.166. Data itu berdasarkan rekapitulasi hasil survei pencacahan lalu lintas atau traffic counting pada ruas Jalan Jenderal Sudirman Maluku City Mall (MCM).

“Selama libur ini tercatat 340.166 kendaraan masuk ke Kota Ambon,” kata Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Maluku, Hasan Bisri, kepada wartawan, Selasa, 7 Januari 2024.

Dijelaskan, dari total 340.166 tersebut, kendaraan roda dua sebanyak 230.371, roda empat (mobil pribadi) sebanyak 85.124, angkot 14.778, bus kecil/pikup ada 5.724, bus sedang 42 dan truk sebanyak 4.127 kendaraan.

“Pemantauan dan perhitungan lalu lintas/ TC dilakukan selama delapan jam pada waktu di puncak dengan interval waktu pukul 06.00 hingga 20.00 WIT,” ujarnya.

Dia menjelaskan, survei dilaksanakan di pos pengawasan dan pemantauan lalu lintas MCM dengan tujuan untuk melihat fluktuasi arus lalu lintas pada masa angkutan Natal 2024 dan tahun baru 2025. Rekapitulasi hasil pencacahan lalu lintas pada ruas jalan MCM ini merupakan periode 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

Dia mengakui, tingginya arus kendaraan tersebut dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.

“Kami memantau arus lalu lintas secara intensif melalui pos-pos pengamanan dan titik pemantauan yang tersebar di berbagai ruas jalan utama. Tingginya kendaraan yang masuk ke Ambon ini juga dipengaruhi oleh adanya libur panjang dan berbagai kegiatan wisata yang berlangsung di daerah ini,” jelasnya.

BPTD Maluku berharap agar tingkat kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas dapat terus meningkat, guna menciptakan keselamatan dan kenyamanan bersama, khususnya selama masa liburan atau perayaan besar lainnya.

“Kedepan, BPTD Maluku juga berencana untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur transportasi di wilayah tersebut agar dapat lebih mengakomodasi lonjakan volume kendaraan pada momen-momen tertentu,” pungkasnya. (MON)

  • Bagikan