Oleh: Saidin Ernas (Dosen di Program Studi Pemikiran Politik Islam IAIN Ambon)
Setelah melalui sebuah proses yang panjang, akhirnya pada Kamis 19 Desember 2024, Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA, secara resmi telah melantik Dr. Abidin Wakano, M.Ag sebagai Rektor IAIN Ambon yang baru (2025-2030), menggantikan Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si yang telah habis masa pengabdiannya (2020-2024). Proses peralihan kepemimpinan tersebut sekaligus menandai suatu proses keberlanjutan dan transformasi yang terus terjadi dalam dinamika akademik di kampus yang bersiap menjadi Univ. Islam Negeri (UIN) tersebut.
Tentu civitas akademika IAIN Ambon, menyambut positif proses ini dan berharap capain-capain positif selama ini, dapat dilanjutkan dan dikembangkan dalam konteks yang lebih baik dan progresif. Seperti kaidah Ushul Fiqh yang sering dikaitkan dengan pendekatan reformasi Islam modern dan popular di kalangan para akademisi Muslim, Al-Muhafazatu ‘Alal Qadim al-Shaleh, wal-Ahdu bil Jadidil Aslah, “memelihara yang lama yang baik dan mengambil yang baru yang lebih baik.” Kaidah ini konon dirumuskan dan dipopulerkan oleh Syaikh Muhammad Abduh, seorang ulama besar, reformis, dan pembaru besar dalam Islam dari Mesir yang hidup pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Prinsip ini telah menjadi landasan bagi banyak pemimpin muslim dalam menyikapi perubahan zaman, dengan menyeimbangkan nilai-nilai tradisional yang baik dan inovasi-inovasi yang relevan dengan konteks modern.
Merawat Capaian
Civitas akademika IAIN Ambon tentu menyampaikan rasa hormat dan penghargaan yang mendalam kepada Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si., atas dedikasi luar biasa yang telah beliau curahkan selama masa kepemimpinannya sebagai Rektor IAIN Ambon. Di bawah kepemimpinan beliau, kampus ini tidak hanya berkembang dari segi infrastruktur tetapi juga mengalami penguatan signifikan dalam aspek akademik dan kelembagaan. Langkah-langkah strategis beliau, seperti pembentukan fakultas dan program studi baru, telah membuka peluang yang lebih luas bagi generasi muda Maluku untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, relevan dengan kebutuhan zaman, dan berbasis nilai-nilai Islam yang moderat.
Selain pencapaian akademik, pembangunan sejumlah gedung baru yang representatif, termasuk masjid kampus yang saat ini sedang dalam proses penyelesaiannya, menjadi simbol nyata dari komitmen beliau dalam membangun IAIN Ambon sebagai institusi pendidikan yang tidak hanya kokoh secara fisik tetapi juga memancarkan nilai-nilai spiritualitas. Transformasi infrastruktur ini mendukung terciptanya lingkungan belajar yang kondusif, sekaligus mempersiapkan institusi ini menuju masa depan yang lebih besar, yaitu perubahan status menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji Ambon.
Proses transformasi menuju UIN adalah tonggak penting yang tidak hanya akan mengubah nama institusi, tetapi juga memperluas mandat, cakupan, dan pengaruhnya dalam seluruh proses pengembangan akademik. Di bawah kepemimpinan Prof. Zainal Abidin dan seluruh rector sebelumnya, landasan yang kokoh telah diletakkan untuk mendukung langkah besar ini. Perubahan status ini akan memberikan peluang untuk menambah fakultas baru, program studi lintas disiplin, dan penguatan jejaring internasional, sehingga menjadikan kampus ini pusat unggulan pendidikan Islam di Kawasan Timur Indonesia. Apalagi IAIN Ambon telah menyelesaikan proses pemebelian lahan baru di Desa Liang Maluku Tengah, maka proses pembangunan akan semakin akseleratif.
Transformasi dan Inovasi
Kini, tongkat estafet kepemimpinan di IAIN Ambon telah beralih ke tangan Dr. Abidin Wakano, M.Si., seorang pemimpin muda yang dikenal memiliki wawasan luas, energi baru, dan jejaring sosial yang kuat di berbagai komunitas dan pemerintahan. Dengan rekam jejaknya di bidang akademik dan sosial kemaysrakatan, kepemimpinan Dr. Abidin Wakano diharapkan mampu melanjutkan visi besar para pendahulunya. Transformasi menjadi UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mampu melanjutkan capaian yang sudah ada tetapi juga membawa inovasi untuk menjawab tantangan perguruan tinggi modern.
Inovasi menjadi tuntutan fundamental karena tata Kelola perguruan tinggi sudah memasuk era revolusi industry 4.0, bahkan 5.0. Hal ini berimplikasi serius pada sejumah perubahan fundamental baik dari sisi paradigma keilmuan, maupun secara praksis dari sisi penyediaan lapangan kerja, dimana tercipta permintaan jutaan pekerjaan baru, sekaligus menggusur dan menghapus sejumlah lapangan kerja lama. Jim Clifton (2016) dalam bukunya “Universities: Disruption is coming” telah mengingatkan bahwa perguruan tinggi modern harus beradaptasi dengan dua distrupsi besar, teknologi dan perubahan generasi. Dan oleh karena itu, hanya dengan inovasi dan adaptasi yang inovatif perguruan tinggi dapat bertahan dan sukses menghadapi era ini. Para pengelola perguruan tinggi, khususnya di IAIN Ambon harus mampu merespon tantangan tersebut melalui inovasi dan perubahan yang sistematis dan berkelanjutan.
Dr. Abidin Wakano sebagai bagian dari generasi baru kepemimpinan di IAIN Ambon, tentu memiliki potensi besar untuk membuat inovasi dan memperkuat posisi institusi ini menghadapi berbagai tantangan kemasyarakatan di era digital. Dengan profil sebagai akademisi yang luwes dan modal sosial yang luas di masyarakat, diharapkan dapat membumikan IAIN Ambon di tingkat local, dan memperkuat relasi di tingkat nasional dan internasional. Hal ini penting untuk mendukung pengembangan program studi dan sistem keilmuan berbasis kebutuhan lokal, nasional, hingga global, sekaligus mendorong riset-riset unggulan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan masyarakat.
Dengan transformasi yang semakin dekat, harapannya agar capaian-capaian dari Prof. Zainal Abidin dan para rektor sebelumnya, dapat menjadi pijakan kokoh bagi Dr. Abidin Wakano untuk membawa IAIN Ambon—kelak UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon—menjadi institusi pendidikan Islam terdepan dan unggul. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, bimbingan, dan keberkahan kepada para pemimpin yang telah dan akan terus memperjuangkan visi besar ini demi kemajuan umat, masyarakat, bangsa dan negara. Semoga..!