Warga Kudamati Keluh Susah Air Bersih Sejak Kemerdekaan

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Warga Kompleks Farmasi, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, kembali mengeluhkan ketiadaan akses air bersih di wilayah mereka.

Bobby Palapia, salah seorang warga Kudamati, mengungkapkan bahwa masalah ini sudah berlangsung sejak Indonesia merdeka hingga saat ini, tanpa solusi yang nyata dari pemerintah daerah.

“Dari Indonesia merdeka ini, kita tidak pernah merasakan air bersih dari pemerintah. Apakah kita masih dijajah?” Tanya Bobby dengan nada kesal, kepada media ini di Ambon, Senin, 9 November 2024.

Menurut Bobby, keluhannya ini mencerminkan keprihatinan mendalam seluruh warga Kudamati terhadap minimnya perhatian pemerintah terkait kebutuhan dasar sehari-hari.

Di mana, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga Kudamati selama ini bergantung pada pengiriman air bersih menggunakan tengki. Hal ini menjadi beban berat, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kalau warga yang pekerjaannya PNS atau pengusaha mungkin tidak masalah, bisa beli air bersih di mobil tengki kapan sja. Tapi bagaimana dengan masyarakat yang hidup berkecukupan? Kasihan mereka,” tutur Bobby.

Dia menjelaskan, pemerintah seharusnya lebih peka terhadap masalah ini. Bobby juga mempertanyakan apakah pemerintah yang digaji dari pajak rakyat sengaja menutup mata dan telinga atas penderitaan rakyat kecil. Situasi ini, menurutnya, mencerminkan ketidakadilan dalam pelayanan publik.

Bobby menambahkan bahwa jika Pemerintah Kota Ambon kesulitan anggaran, mereka seharusnya berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Maluku atau instansi terkait, seperti Balai Air Bersih, untuk mencari solusi bersama.

“Kami hanya ingin akses air bersih. Ini kebutuhan mendasar yang sudah seharusnya menjadi prioritas,” tegasnya.

Harapan besar juga disampaikan kepada Walikota dan Wakil Walikota Ambon yang baru, Bodewin Wattimena dan Elly Toisutta. Warga berharap di awal masa kepemimpinan mereka, program air bersih dapat menjadi prioritas di wilayah yang selama ini terpinggirkan.

Masalah ini, sambung Bobby, tidak hanya berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan warga, tetapi juga memengaruhi perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat di Kelurahan Kudamati. Sebab akses air bersih yang memadai diyakini dapat meningkatkan kualitas hidup warga secara keseluruhan.

“Semoga suara kami kali ini benar-benar didengar oleh pemerintah. Semoga kami tidak lagi merasa seperti warga kelas dua. Kami hanya ingin hidup layak dengan air bersih yang seharusnya menjadi hak semua warga negara,” harap Jaksa senior yang masih bertugas di Kejaksaan Tinggi Maluku ini. (RIO)

  • Bagikan