RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Provinsi Maluku mengalami inflasi year on year (yoy) pada November 2024 sebesar 2,23 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,09 pada November 2023 menjadi 107,43 pada November 2024.
Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia, mengatakan bahwa dari tiga kota IHK di Maluku tercatat inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 2,65 persen, Kabupaten Maluku Tengah 1,84 persen, dan terendah di Kota Tual sebesar 0,50 persen.
“Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga delapan indeks kelompok pengeluaran, tertinggi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 8,41 persen dan terendah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,35 persen. Sedangkan tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan indeks,” jelas Pattiwaellapia, Senin, 2 November 2024.
Pattiwaellapia merincikan, komoditas dominan memberikan andil inflasi yoy yaitu beras, nasi dengan lauk, emas perhiasan, tomat, sigaret kretek mesin (SKM), kopi bubuk, lemon, bawang merah, sawi hijau, sigaret putih mesin (SPM), gula pasir, ikan asap, tarif kendaraan roda 4 online, ikan tuna, ayam goreng, popok bayi sekali pakai/diapers, tarif gunting rambut pria, sigaret kretek tangan (SKT), shampo dan parfum.
“Untuk komoditi seperti cabai rawit, cabai merah, ikan layang/mumar, bensin, ikan selar/kawalinya, kangkung, pisang, tarif angkutan udara, daging ayam ras, beri sumbangan deflasi,” rincinya.
Sementara tingkat inflasi bulanan (month to month) di Maluku sebesar 0,25 persen, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 0,65 persen.
“Komoditas pemicu inflasi mtm yaitu ikan cakalang, bawang merah, lemon, tomat, ikan tongkol/komu, labu siam/jipang, ikan tuna, emas perhiasan, ikan selar/kawalinya, ayam goreng, sigaret putih mesin (SPM), tarif angkutan udara, beras, bawang putih, minyak goreng, kopi bubuk dan jahe,” jelasnya. (RIO)