Bersama Ditjen Gatrik, Mercy Barends Berhasil Perjuangkan 3.300 Rumah Tangga di Maluku Teraliri Listrik

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Bersama Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, S.T, kembali berhasil memperjuangkan sebanyak 3.300 rumah tangga di sembilan kabupaten/ kota Provinsi Maluku teraliri listrik melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2024

Terdiri dari 463 penerima di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), 727 penerima di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), 21 penerima di Kota Ambon, 861 penerima di Kabupaten Kepulauan Aru, 198 penerima di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), 735 penerima di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), 12 penerima di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), 250 penerima di Kabupaten Buru, dan 33 penerima di Kabupaten Buru Selatan (Bursel).

“Program ini merupakan wujud serta bukti keseriusan tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat dalam upaya pemenuhan pasokan listrik bagi masyarakat Maluku. Hal ini juga sebagai komitmen menjalankan amanah setiap satu suara masyarakat Maluku yang telah memilih saya sampai dengan memasuki periode ketiga ini,” ucap Mercy, kepada wartawan di Kabupaten Maluku Tengah saat peresmian penyalaan pertama BPBL, Kamis, 21 November 2024.

Dikatakan Mercy, Program BPBL ini merupakan salah satu aspirasi yang diperjuangkan di Komisi VII DPR RI yang bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI melalui Ditjen Gatrik untuk dapat mewujudkannya dan mulai direalisasikan sejak tahun 2022 lalu.

Adapun syarat untuk mendapatkan program ini di antaranya, belum tercatat sebagai pelanggan PLN, berdomisili di daerah yang sudah memiliki jaringan tenaga listrik tegangan rendah PLN, berdomisili di daerah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal), validasi kepala desa/lurah atau pejabat setingkat yang layak menerima BPBL, dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Jadi, program ini kami di Komisi VII DPR RI yang perjuangkan dan sudah terealisasi di Maluku sejak tahun 2022 sampai dengan tahun 2024. Dengan rincian, tahun 2022 sebanyak 1.904 penerima, tahun 2023 sebanyak 3.000 penerima, dan tahun 2024 sebanyak 3.300 penerima, total semuanya 8.204 penerima,” terangnya.

Mercy menjelaskan, Program BPBL merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus menjalankan peran negara di tengah masyarakat untuk dapat menikmati akses listrik.

BPBL, lanjut Mercy, juga menjadi program fundamental yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan listrik sehari-hari. Dan melalui akses listrik, ini bisa menjadi parameter untuk melihat apakah suatu daerah dikategorikan daerah miskin atau tidak.

“Saya berharap agar Kementrian ESDM RI dan PLN juga dapat terus bekerja keras untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Maluku. Karena kita tahu bahwa fakta di lapangan menunjukkan masih banyak wilayah terpencil, khususnya yang berada di wilayah pulau-pulau kecil yang belum terpasang jaringan listrik sampai saat ini,” jelasnya.

“Ini merupakan tanggung jawab seluruh pihak, baik Pemda, PLN, Pemerintah Pusat dan kami sebagai wakil Masyarakat Maluku di DPR RI. Olehnya itu, saya harap semoga masyarakat Maluku, khusunya di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, bisa menikmati listrik dengan penuh sukacita dan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat, khususnya bagi kelompok rumah tangga,” sambung Mercy, menegaskan. (RIO)

  • Bagikan

Exit mobile version