RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Abdullah Aziz Sangkala, memastikan integritas Murad Ismail sudah teruji dalam memimpin Pemerintahan Provinsi Maluku sebagai Gubernur selama lima tahun (2019-2024).
Kepastian itu disampaikan Aziz dalam orasi politiknya di kampanye pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku nomor urut 2, Murad Ismail – Michael Wattimena (2M), di Kecamatan Tehoru, yang dipusatkan di Desa Haya, Minggu, 10 November 2024.
Olehnya itu, Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), untuk tidak salah memilih pemimpin pada 27 November 2024.
“Pemimpin itu harus jujur, punya nilai, punya integritas, cerdas serta amanah. Dan semua kriteria itu ada di Pak Murad. Jadi, jangan salah pilih pemimpin, pilih lah yang sudah teruji pimpin Maluku seperti Pak Murad,” ajak Aziz,
Menurut Aziz, seluruh partai politik di DPRD Provinsi Maluku juga telah mengevalusi kinerja dari Murad Ismail selaku Gubernur Maluku, dan hasilnya beliau terbukti menjalankan tugas dengan baik selama lima tahun.
“Dan kami partai politik ini juga mengevaluasi, sebab kita kan ada di DPRD, apakah Pak Murad ini menjalankan tugas sebagai Gubernur selama lima tahun lalu atau tidak,” terang ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maluku itu.
“Jadi, kalau ada orang bilang Pak Murad gagal selama lima tahun, dari beberapa indikator mengenai angka kemiskinan dan pengangguran, itu data dari mana, sementara data resmi BPS menunjukan hal positif mengenai pencapaian beliau,” sambung Aziz.
Aziz juga menyatakan bahwa paslon 2M akan menang pada perhelatan Pilkada Provinsi Maluku, 27 November 2024. Sebab, selama terlibat dalam pilkada, pihaknya selalu menentukan pilihan politik kepada figur yang menang.
“Saya ikut pilkada ke pilkada mulai dari kabupaten maupun provinsi, kita selalu berada di group yang menang. Jadi Insya Allah tanggal 27 November nanti grup yang menang ada di nomor 2,” katanya.
Anggota DPRD Maluku ini menambahkan, ketika proses rekomendasi politik dikeluarkan untuk menghadirkan pemimpin, pihaknya sudah tentu tidak ingin memberikan pemimpin yang “kaleng-kaleng” untuk masyarakat.
“Sebab masyarakat sudah pintar menilai pemimpin yang layak untuk memimpin mereka lima tahun ke depan. Masyarakat dengan preferensi yang begitu luas, rata-rata memberikan beberapa syarat yang harus dipersiapkan partai-partai untuk memimpin kita lima tahun ke depan,” ungkapnya. (RIO)