RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Anggota Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon memberikan pelatihan evakuasi medis laut kepada Mahasiswa DIII Kebidanan StiKes Maluku Husada, bertempat di Mako Lantamal IX, Baguala, Kota Ambon, Rabu, 6 November 2024.
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Suwandi, S.A.P., M.M, mengatakan, evakuasi medis laut merupakan serangkaian peristiwa pemindahan korban dari satu tempat menuju tempat lain yang terjadi di wilayah laut dan perairan, dengan tujuan memperoleh fasilitas serta sumber daya manusia kesehatan yang lebih memadai sesuai kebutuhan korban.
“Evakuasi medis laut meliputi kegiatan evakuasi dengan menggunakan sarana angkut kapal laut, perahu motor cepat atau alat transportasi laut lain yang memadai,” katanya.
Ia berharap agar seluruh mahasiswa dapat benar-benar belajar dan memahami materi yang diberikan oleh instruktur, sehingga kelak pengetahuan ini dapat diterapkan oleh mereka saat menghadapi situasi sebenarnya. Apalagi, mahasiswa kebidanan akan ditempatkan di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) yang memerlukan evakuasi medis laut.
“Saya juga berpesan agar dalam pelaksanaan tetap mengutamakan keselamatan baik personel maupun material serta mewujudkan zero accident,” imbau Brigjen Suwandi.
Diketahui, sebanyak 107 mahasiswa kebidanan yang mengikuti pelatihan tersebut terlihat antusias ketika diajarkan teknik menolong persalinan/melahirkan di Perahu Karet dan tindakan apa saja yang harus diperhatikan saat memberikan pertolongan persalinan yang dipandu langsung oleh bidan-bidan Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.
Selain itu para peserta pelatihan berkesempatan langsung untuk mempraktekan materi yang diterima di laut dengan dukungan fasilitas yang memadai dan dua unit perahu karet Satrol Lantamal IX serta pengawasan ketat oleh instruktur evakuasi medis laut.
Kegiatan latihan evakuasi laut itu dilaksanakan atas kerja sama STIKes Maluku Husada dengan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Lantamal IX guna meningkatkan kompetensi mahasiswa kebidanan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan secara tepat dan cepat di kawasan pesisir dan kepulauan, khususnya pertolongan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. (RIO)