Tokoh Adat Bursel: Murad-Michael Harga Mati

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Seluruh tokoh adat di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) menegaskan bahwa pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku nomor urut 2, Murad Ismail – Michael Wattimena (2M), merupakan harga mati bagi mereka yang tidak akan bisa dipengaruhi lagi oleh paslon lainnya.

“Pak Murad dan Pak Michael itu sudah menjadi harga mati bagi kami masyarakat adat di Kabupaten Bursel. Karena kita masyarakat adat semua mendukung Pak Murad dan Pak Michael menjadi Gubernur dan Wakil Gubenur Maluku,” tegas Fauzi Latbual, tokoh adat Bursel, kepada media ini, di sela-sela acara kampanye 2M di Lapangan Elfule, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel, Rabu, 30 Oktober 2024.

Bahkan, sambung Latbual, para tokoh adat di Kabupaten Bursel dan Kabupaten Buru, terus berkoordinasi untuk memenangkan paslon 2M. Komitmen ini lantaran sudah banyak jasa dari mantan Gubernur Maluku itu yang dirasakan oleh masyarakat adat, termasuk yang berada di kawasan pegunungan.

“Kita tokoh adat di Bursel dan Buru selalu berkoordinasi untuk memenangkan 2M. Kita tokoh adat Bursel dan Buru senang dengan beliau karena banyak yang sudah beliau lakukan untuk kita masyarakat adat. Kami sangat berterima kasih ke Pak Murad atas semua jasanya,” ungkapnya.

Latbual menjelaskan, jasa dari Murad Ismail itu di antaranya pembanguan jalan dari Kecamatan Namrole ke Kecamatan Leksula yang kini sudah diaspal. Selain itu, penerangan lampu dan air bersih bagi masyarakat adat di kawasan pegunungan.

“Di daerah pegunungan listrik sudah ada, air bersih juga, itu semua berkat jasa Pak Murad. Sehingga, kita senang Bapak Murad ingin kembali menjadi Gubernur Maluku. Bapak Murad betul-betul sangat memperhatikan kami masyarakat Bursel, khusunya masyarakat adat,” jelasnya.

Bagi Latbual, Murad Ismail adalah contoh pemimpin yang merakyat. Sebab, beliau sering menyempatkan waktu untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat adat di Kabupaten Bursel.

“Kita juga sering bertemu dengan beliau di kediamannya di Ambon. Kami dengan beliau bukan baru kenal hari ini, tapi sudah terjalin lama dan cukup baik. Beliau itu orang yang tidak memandang buluh, beliau sangat merakyat. Sehingga, komitmen kami untuk memenangkan 2M tulus dari hati,” tuturnya.

“Jika kita masyarakat adat semua komitmen dan Pak Murad menang, maka kita sendiri yang akan menemui Pak Murad untuk meminta beliau melengkapi kekurangan-kekurangan yang masih ada di Kabupaten Bursel, khususnya masyarakat di daerah pegunungan,” sambung Latbual.

Sebelumnya, Murad Ismail dalam orasi politiknya mengatakan, paslon 2M dalam momen Pilkada 2024 kali ini berbeda dengan paslon lain dalam memilih tempat untuk melakukan kampanye akbar.

Menurutnya, pasangan calon lain selalu menjadikan wilayah dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) besar sebagai tempat melakukan kampanye akbar, seperti di Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon.

“Tapi kalau mau lihat kita punya deklarasi di Kota Ambon, bisa kita lihat sendiri antusias warganya. Dan walaupun orang bilang di Bursel wilayahnya kecil, tapi 2M tetap menghargai masyarkat Bursel, kita hadir di Bursel untuk melakukan kampanye akbar,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Murad juga menyampaikan permohonan maaf lantaran istrinya, Widya Pratiwi, yang adalah anggota DPR RI Fraksi PAN dapil Maluku, tidak sempat hadir dalam kampanye akbar di Bursel, lantaran harus kembali ke Jakarta untuk mengikuti rapat Komisi III DPR RI.

“Saya mau mengucapkan beribu-ribu maaf, isteri saya kemarin ada di Buru tapi tiba-tiba dipanggil untuk rapat dengar pendapat dengan Kapolri, kebetulan beliau di Komisi III DPR RI,” ungkapnya.

“Beliau mengatakan kepada saya tolong sampaikan permohonan maaf, dan beliau bilang syukur alhamdulillah, Bursel telah memberikan suara terbanyak terhadap beliau dalam Pileg 2024,” sambungnya.

Dan suara yang diberikan itu, lanjut Murad, tidak akan pernah di sia-siakan, bahkan Widya berjanji untuk kembali ke Bursel.

“ibu Widya sudah berjanji nanti akan kembali ke Bursel dan akan memperjuangkan hak masyarakat. Dan kita harus bangga empat wakil rakyat di Senayan masuk dalam anggota Badan Anggaran DPR RI,” ujarnya.

Lebih lanjut, Murad mengatakan, Maluku ini kaya, semua serat mengandung minyak dan gas, bahkan gas terbesar di dunia ada di Marsela, MBD dan KKT, yang nanti tahun 2025 sudah mulai berjalan.

“Tambang emas Gunung Botak di Pulau Buru juga, Insya Allah tahun 2025 ini sudah mulai bekerja. Di Gunung Botak yang dipekerjakan itu ada 990 hektar, tapi kita tetap sisakan 22 hektar adalah tambang rakyat. Saya selalu tegaskan hal ini, untuk hak-hak rakyat harus kita dahulukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Michael Wattimena, mengatakan, Maluku merupakan founder pendiri bangsa Indonesia, sebab “Bumi Raja-Raja” merupakan salah satu dari delapan provinsi di Indonesia yang memerdekakan bangsa ini.

“Maka untuk memimpin Maluku ke depan, jangan kita coba-coba, tetapi hendaknya memilih pemimpin yang benar-benar sudah teruji dan terbukti,” ajaknya.

Dan di antaranya semua figur di Pilgub Maluku 2024, hanya Murad Ismail yang sudah teruji dan terbukti dalam memimpin Maluku.

“2019-2024 Pak Murad memimpin Maluku, dan waktu itu beliau ditinggalkan warisan hutang Rp 400 Miliar oleh pemerintahan sebelumnya. Dan Pak Murad berhasil selesaikan itu,” jelasnya.

Kemudian, di masa pemerintahan Murad Ismail sebagai gubernur, Maluku dilanda bencana alam gempa bumi 2019, serta Covid-19 yang masuk pada tahun 2020.

“Dengan situasi seperti itu, dibawah kepemimpinan Pak Murad, Maluku masih bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan nasional, dan itu terdata di BPS. Jadi saya mau bilang kalau Pak Murad sudah teruji,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia berharap, agar seluruh pengurus dan kader maupun simpatisan partai Demokrat bisa satukan hati mendukung pasangan 2M di Pilgub Maluku, sebab didalamnya ada anak kandung Partai Demokrat.

“Saya ini bagian dari kalian semua, kalau Pak Murad sudah pilih saya, saya rasa keluarga besar Partai Demokrat dan partai koalisi akan memenangkan pasangan 2M untuk Maluku Maju dan lanjutkan,” tandasnya.

Ia menambahkan, mengurus Maluku ke depan dianalogikan dengan sebuah “lahan”, dimana jika ada yang mengumbar janji membongkar lahan baru, maka itu prosesnya lama dan memakan tenaga yang tidak sedikit.

“Bongkar lahan baru itu capek, harus lewati berbagai macam proses. Tapi kalau 2M pa Murad ini lahan sudah ada, ini lahan sudah siap, tinggal kita tingkatkan saja tidak mulai capek dari baru lagi,” tutupnya. (RIO)

  • Bagikan

Exit mobile version