Hadiri Penurunan Tiang Alif Masjid di Manipa
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Calon Gubernur Maluku nomor urut 3, Hendrik Lewerissa (HL), menghadiri prosesi penurunan dan pemasangan tiang Alif Masjid Ar-Rahman, Negeri Tomalehu Barat, Kecamatan Pulau Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Sabtu, 12 Oktober 2024.
Kehadiran HL yang berpasangan dengan Abdullah Vanath sebagai calon Wakil Gubernur di Pilkada Serentak 27 November 2024 ini, disambut ribuan warga dari tujuh negeri yang ada di Kecamatan Pulau Manipa serta dusun-dusun petuanannya, termasuk yang datang dari Dusun Tihu di Pulau Kelang.
Prosesi penurunan tiang Alif Masjid Ar-Rahman ini, didahului dengan adzan oleh warga. HL ikut bersama warga dari tujuh desa dalam prosesi penurunan tiang Alif yang diiringi sholawat, mengantarkan tiang Alif diturunkan menuju lantai dua Masjid Ar-Rahman.
HL yang tampil mengenakan baju Koko putih dan kopiah hitam, dengan syal hijau melingkari leher, berbaur dengan masyarakat setempat pada momen itu, walau dibawah teriknya matahari, tidak dapat menyembunyikan rasa sukacita di wajahnya.
Dalam kesempatan itu, HL mengucapkan terima kasih kepada pemerintah negeri dan masyarakat tomalehu barat, yang telah mengundangnya di acara prosesi sakral tersebut.
Menurut HL, penerimaan warga Negeri Tomalehu Barat secara khusus dan masyarakat di Pulau Manipa secara umum, bagi dirinya untuk ikut bersama-sama menjadi saksi sejarah penurunan dan pemasangan tiang Alif Masjid Ar-Rahman, adalah wujud sikap toleransi yang menjadi ciri khas orang Maluku, yang harus terus dijaga dan dirawat.
“Ini wujud sebuah toleransi dan kebersamaan yang nyata. Sebab momentum ini jarang terjadi. Beta (saya) bersyukur menjadi saksi sejarah dan turut bersama dalam prosesi penurunan dan pemasangan tiang alif Masjid di Negeri Tomalehu Barat ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, penurunan tiang alif seperti ini merupakan satu kekayaan kearifan lokal dan budaya Maluku yang sangat bernilai tinggi. Olehnya itu, diharapkan agar kebersamaan yang tercipta ini harus terus dijaga dan dirawat untuk tanah Maluku yang lebih baik ke depan.
“Bersama Pak Abdullah Vanath (Calon Wagub), kami telah berkomitmen akan terus merawat toleransi dan harmonisasi hidup antar umat beragama di 11 kabupaten/kota di Maluku, dengan mewujudkan keadilan di berbagai sektor bagi semua agama,” jelas HL
Usai proses penurunan tiang Alif, HL berkesempatan dialog dengan para tokoh masyarakat dari tujuh negeri di Kecamatan Pulau Manipa yang berkesempatan hadir.
Sehari sebelumnya, Jumat, 11 Oktober 2024, HL menyerahkan bantuan sarana prasarana produksi batu bata kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kelompok Solija di Dusun Onputi, Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Bantuan berupa gerobak sebanyak 50 unit yang diserahkan diluar agenda kampanye itu, merupakan janji dari HL semasa masih menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Senayan (anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra dapil Maluku).
“Ini janji beta masih menjadi anggota DPR RI, dan baru terealisasi sekarang ketika beta tidak lagi menjadi wakil rakyat,” ungkap Hendrik, didampingi Istri tercinta Maya Baby Rampen, di hadapan masyarakat penerima bantuan.
Dikatakan, sebagai orang beriman, apa yang telah dijanjikan harus ditepati. Hal ini merupakan komitmen dari kapitan Maluku itu, sebagai wujud ketulusan, integritas, dan kejujuran kepada masyarakat.
“Sekali janji dan sekali komitmen, maka komitmen itu harus kita lakukan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Suanthie John Laipeny juga memastikan bahwa pemberian bantuan yang dilakukan diluar agenda kampanye itu, merupakan permintaan dari UMKM Kelompok Solija yang terkendala dalam produksi batu bata.
Dan HL menyetujui untuk menolong dengan mengusahakan bantuan alat produksi batu bata semasa mengemban tugas sebagai wakil rakyat, maupun dalam tahapan Pemilihan Legislatif (Pileg).
“Kenapa dibuat siang, ini bukan kampanye untuk pemilihan gubernur. Kalau ini namanya kampanye sedangkan gerobaknya hanya dikasi nama HL, kalau masalah Pilgub harus HL-AV. Tetapi ini murni penyerahan bantuan alat produksi batu bata sebagai janji dari beliau semasa perhelatan Pileg. Jadi beliau datang di Desa Latuhalat atas permintaan masyarakat bahwa mereka terkendala gerobak sebagai alat utama penunjang produksi batu bata,” tuturnya.
Dijelaskan, mekanisme penyaluran bantuan yang berasal dari corporate social responsibility (CSR), tidak langsung di dapat begitu saja, tetapi melalui proses tahapan mekanisme cukup panjang, dan hal ini baru terealisasi setelah beliau selesai mengemban tugas sebagai anggota DPR RI.
“Ini kan tidak diproses langsung dapat, banyak proses yang dilalui. Sehingga hari ini baru terpenuhi dalam proses pemberian dan penyerahan bantuan,”ucapnya.
Anggota DPRD Maluku terpilih itu berharap bantuan yang diterima dapat dipergunakan dengan baik, sehingga produksi batu bata berjalan dengan lancar, dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat.
Sementara itu, Evi Tamaela mewakili masyarakat penerima bantuan mengucapkan terima kasih kepada Hendrik Lewerissa atas cinta dan kepedulian kepada Kelompok UMKM Solija dalam kelancaran usaha.
“Sebagai masyarakat, kita sangat berterima kasih karena dengan gerobak dorong ini untuk kelancaran usaha. Kami akan menggunakan bantuan ini dengan sebaik-baik,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan jika Tuhan berkehendak beliau menjadi orang nomor satu di bumi raja-raja ini dapat melihat masyarakat secara luas, terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Maluku.
“Tuhan sayang antua jadi Gubernur, tetap apa yang katong inginkan bisa juga membantu dalam bentuk bantuan lainnya,” harapnya. (RIO)