Terkait HMI Demo Menteri ESDM di Unpatti
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Wakil Rektor (Warek) IV Universitas Pattimura (Unpatti) Ruslan Tawary, menegaskan bahwa aksi demontrasi yang dilakukan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), tidak ada kaitannya dengan pembangunan gedung Sport Center yang diberi nama Bahlil Lahadalia oleh Kampus Orang Basudara itu.
Menurut Ruslan, demo tersebut lantaran terdapat masalah di internal HMI terkait dengan Musyawarah Daerah (Musda) Badko HMI. Sehingga, mereka datang meminta kearifan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, selaku alumni HMI agar dapat memfasilitasi supaya dijalankan musda secara bersama lagi.
“Kebetulan saat itu saya ada di lokasi, jadi saya tahu persis HMI demo untuk apa. Jadi, bukan mereka demo sport center. Dan ketika selesai peletakan batu pertama, Pak Menteri langsung kumpul anak-anak HMI kan, dan persoalan clear. jadi tidak ada kaitan Unpatti dengan persoalan demo HMI,” tepisnya, dalam jumpa pers di Ambon, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dia menjelaskan, gedung Sport Center diberi nama Bahlil Lahadalia karena Unpatti mengapresiasi beliau sebagai putra yang lahir di Maluku, tepatnya di Pulau Banda, yang berjuang dari bawah hingga saat ini muncul sebagai Menteri ESDM RI dan juga ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar).
“Itu menunjukan motivasi yang kuat, yang bisa diteladani oleh generasi muda. Gelora itu kita tangkap untuk memberikan motivasi kepada generasi muda untuk bisa berkembang. Dan kita memberi nama sport center itu tanpa memberitahu beliau. Karena nama itu diberikan langsung oleh Unpatti tanpa konfirmasi dari beliau,” jelas Ruslan.
“Nanti ketika beliau tiba Ambon, baru kita sampaikan secara resmi, bahwa gedung ini kita mau beri nama bapak. Lalu beliau jawab jangan, nanti kalian dituduh cari muka dan lain-lain. Karena tokoh Maluku ini banyak. Hal ini menunjukan Pak Menteri memiliki kesadaran yang luar biasa,” sambungnya.
Dan ketika dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Sport Center, kata Ruslan, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia dalam pidatonya mengusulkan nama gedung Sport Center menjadi Prof. M.R. Lestaluhu, yang adalah Rektor Unpatti pertama.
“Waktu saat pidato, Pak Menteri langsung klarifikasi, bagaimana kalau saya usul gedung ini namanya Prof. M.R. Lestaluhu. Artinya, tidak ada paksaan soal nama sport center itu,” tuturnya.
Dikatakan Ruslan, Maluku mempunyai potensi generasi muda yang cukup banyak di bidang olahraga, namun tidak pernah difasilitasi. Sementara olahraga di Maluku tumbuh dan berkembang karena hobi, bukan karena dilatih.
Mindset itu yang kemudian Unpatti ingin merubah, membangun sport center untuk memberikan ruang akademik guna melatih potensi generasi muda. Sehingga dapat melahirkan orang yang memiliki hobi, punya kemampuan akademik, dan terlatih.
“Dan Pak Menteri ESDM sangat menyadari sungguh bahwa pengembangan pemuda itu harus dilakukan. Oleh karena itu, beliau bersedia untuk mengembangkan olahraga itu melalui bidang akademik. Jadi, bukan sekedar hobi, ini tertata jadwalnya, dilatih,” pungkasnya. (RIO)